Tragedi Maut Pantai Bengkung, Wali Kota Imbau Hindari Rekreasi Laut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Mei 2021 12:10 WIB

Tragedi Maut Pantai Bengkung, Wali Kota Imbau Hindari Rekreasi Laut

i

Wali Kota Ning Ita saat takziah di rumah duka warganya yang menjadi korban tragedi maut pantai bengkung. SP/Dwy AS

SURABAYAPAGI/com, Mojokerto - Tragedi maut di Pantai Bengkung, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang Selatan turut menjadi atensi Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

Pasalnya, dua orang warganya, yakni Linda Pravitasari (26) dan Aprilia Dwi Jayanti (24), warga Lingkungan Panggreman, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto ikut menjadi korbannya. Dengan kondisi, satu meninggal dunia dan satunya lagi masih kritis di rawat di ICU RSU Gatoel, Kota Mojokerto.

Baca Juga: Insiden RS Gatoel Kota Mojokerto Terbakar: 3 Petugas Internal Luka-luka, Pelayanan di Tutup

Di temui usai mengucapkan bela sungkawa di rumah duka milik orang tua Linda Pravitasari, Wali Kota Ning Ita mengatakan musibah ini menjadi satu pembelajaran bagi seluruh warga Kota Mojokerto.

"Memang umur itu milik Tuhan Yang Maha Kuasa. Kapan umur kita berakhir, kita tidak pernah tahu. Namun yang perlu jadi catatan dan garis bawah adalah terkait cara Alloh SWT memanggil kita," ujarnya, Kamis (27/5/2021).

Ning Ita menyebut, dari catatan BMKG,  saat ini sejumlah lokasi di Jawa Timur rawan potensi bencana gempa bumi dan tsunami. Ia meminta warganya untuk lebih waspada dan menghindari daerah-daerah yang rawan bencana.

"Kemungkinan potensi bencana ini masih mungkin terjadi di beberapa titik, khususnya di laut yang ada di seluruh Jawa Timur. Mungkin yang mau rekreasi, lebih baik jangan ke laut dulu. Ini agar tidak timbul korban lagi seperti Almarhumah Linda ini," imbaunya.

Terpisah, Lurah Kranggan, M. Rochman membenarkan jika dua warganya menjadi korban di Pantai Bengkung. Ia menjelaskan, jika keduanya tidak memiliki ikatan keluarga.

Baca Juga: Peringati Isra' Miraj Pemkot Mojokerto Kembali Hadirkan Da'i Kondang Ustad Wijayanto

"Almarhumah Linda dan Aprilia ini hanya tetangga saja. Keduanya berangkat rombongan satu mobil ke Pantai Bengkung pada Selasa (25/5/2021) dini hari dengan menaiki sebuah mobil," terangnya.

Masih kata Lurah, Linda yang bekerja sebagai sales kaca mata ini berangkat liburan bersama enam orang tetangganya ke Malang. Mereka sengaja berangkat malam untuk mengejar momen sunrise atau matahari terbit di pantai bengkung.

"Dia terseret ombak bersama setidaknya lima orang lain. Infonya, saat hendak selfie di area bukit batu bengkung untuk mengabadikan momen sunrise, tiba-tiba ombak besar datang dan menyapu enam wisatawan," pungkasnya.

Baca Juga: Banjir di Kelurahan Meri Terparah Sejak 5 Tahun Terakhir, Bantuan Mulai Datang, Banjir Mulai Surut

Seperti di beritakan sebelumnya, Ada 6 orang yang menjadi korban dalam kecelakaan laut tersebut. Yakni Maulana Muhammad Al-Farizi (20), Fikri (20), Azizah Zahiro Abdul Latif (21), Linda Pravita Sari (26), Dimas Riza Nurul Hakim (21), Aprilia Dwijayanti (24).

 Mereka merupakan wisatawan dari 3 rombongan berbeda. Yakni rombongan dari Kota Batu, Mojokerto Kota, dan Mahasiswa Institut KH Abdul Chalim, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Sebagai informasi, Rombongan dari Mojokerto Kota jumlahnya sebanyak 6 orang. Mereka datang ke Pantai Batu Bengkung pada Selasa (25/5/2021) sore. Sedangkan rombongan dari Mahasiswa Institut KH Abdul Chalim sebanyak 8 orang. Mereka datang pada Rabu (26/5/2021) pukul 03.00 WIB dinihari. Dwi

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU