Transaksi Uang Elektronik Diproyeksi Tembus Rp 495,2 Triliun di 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 20 Jan 2023 10:08 WIB

Transaksi Uang Elektronik Diproyeksi Tembus Rp 495,2 Triliun di 2023

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melaporkan, nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp 399,6 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut tumbuh 30,84 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Dengan pertumbuhan tersebut, BI memproyeksi nilai transaksi uang elektronik di Indonesia pada 2023 meningkat 23,90 persen (yoy) hingga mencapai Rp 495,2 triliun.

Baca Juga: Jelang Natal dan Libur Akhir Tahun, Tingkat Inflasi Diprediksi Meningkat

“Nilai transaksi uang elektronik (UE) pada tahun 2022 tumbuh 30,84% YoY mencapai Rp 399,6 triliun dan diproyeksikan meningkat 23,90% hingga mencapai Rp 495,2 triliun pada tahun 2023,” kata Perry dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Selain itu, nilai transaksi digital banking juga naik 28,72 persen (yoy) menjadi Rp 52.545,8 triliun. Transaksi bank digital diproyeksikan tumbuh 22,13 persen (yoy) mencapai Rp 64.175,1 triliun pada tahun 2023.

Di sisi lain, kata Perry, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Desember 2022 naik 6,95 persen (yoy) mencapai Rp1.026,5 triliun.

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Terus Anjlok, BI: Ada Tekanan-tekanan Global, Wajarlah

Lebih lanjut, Perry menambahkan, BI juga terus meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, bertujuan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

"Pada 2022, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat ditopang oleh naiknya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, luas dan mudahnya sistem pembayaran digital, serta cepatnya pelayanan jasa perbankan melalui digital banking," jelasnya.

Ia menuturkan, di tahun 2023 pihaknya akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran dan memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman Masyarakat, BI Perkuat Transparansi Informasi Ke Masyarakat

“Termasuk melalui perluasan untuk distribusi uang rupiah layak edar ke wilayah Terluar, Terdepan, dan Terpencil (3T),” ujarnya.

Selain itu, BI juga melanjutkan perluasan implementasi QRIS melalui strategi 45 juta pengguna dan 1 miliar volume transaksi pada 2023 serta pengembangan fitur QRIS dan QRIS antarnegara. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU