Trauma Cedera Parah, Hilang Nafsu Makan dan Minum

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 22 Agu 2021 12:26 WIB

Trauma Cedera Parah, Hilang Nafsu Makan dan Minum

i

Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez. SP/ MotoGP

SURABAYAPAGI.com, Cervera – Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez kian trauma dan takut apabila terjadi cedera parah seperti yang dialaminya di MotoGP 2020. Cedera tersebut membuat lengannya tak bisa pulih 100 persen seperti sedia kala.

Juara MotoGP enam kali itu harus menderita selama berbulan-bulan dalam rehabilitasi panjang dan melelahkan yang dijalani. Sudah 1,5 tahun berlalu namun rasa sakit masih belum kunjung hilang dari bagian tubuh Marc Marquez tersebut. Cedera patah tulang humerus benar-benar membuat Marc Marquez menderita.

Baca Juga: Masih Dibekap Cedera, Alex Rins Dipastikan Absen di MotoGP Inggris 2023

"Saya takut tidak bisa mendapatkan lengan yang normal kembali. Ada suatu momen, pada Oktober-November 2020, ketika saya bahkan tidak bisa memegang sebotol air, makan dan menggerakkan lengan saya dengan normal,” ungkap Marquez, Minggu (22/8/2021).

Kecelakaan yang dialami Marc Marquez di Sirkut Jerez pada Juli 2020 membuat kariernya merosot jauh. Sebelumnya, Marquez merupakan pembalap MotoGP yang sulit ditandingi dan sering memecahkan berbagai rekor di sepanjang kariernya.

Namun, saat ini menurut Marc Marquez merupakan momen yang tepat untuk berjuang dan menunjukkan potensi yang ia miliki selama ini dikala trauma dan rasa sakit akibat cedera yang belum pulih 100 persen.

“Motivasi saya lebih tinggi dari sebelumnya. Ini adalah momen pertama yang sangat sulit dalam karier saya,” ujar pembalap asal Spanyol tersebut.

Baca Juga: Paruh Pertama MotoGP 2023, Luca Marini Puas dengan Performa Tim

“Ketika semuanya berjalan dengan baik Anda tertawa, Anda bahagia dan Anda menjadi kuat. Akan tetapi, pada saat-saat inilah Anda harus menunjukkan potensi Anda dan berjuang,” imbuhnya.

Selain itu, Marquez mengatakan penderitaan yang dirasakannya adalah caranya untuk bangkit dan tampil lebih baik lagi.

“Cara termudah adalah berhenti dan kembali dalam satu atau dua tahun, ketika saya merasa siap. Tapi itu bukan gaya saya. Gaya saya adalah menderita untuk meningkat dan pulih, lalu bersenang-senang dengan cara tertentu. Saat ini saya tidak berbeda, saya menderita,” tegas pembalap berusia 28 tahun itu.

Baca Juga: Miller Minta Pembalap Lain Berhenti Mengeluh

Pada MotoGP Austria 2021 minggu lalu, Marc Marquez mendapatkan performa terbaiknya sejak kemenangan di GP Jerman pada pertengahan Juni 2021. Ia memimpin balapan di posisi terdepan, sebelum tergelincir saat balapan menyisakan beberapa lap.

Meski hanya finis di posisi 15 pada MotoGP Austria 2021, Marc Marquez puas dengan peningkatan performanya itu. Ia mengaku rindu untuk kembali naik ke podium sebagai seorang pemenang.

“Saya merindukan perasaan kemenangan. Ini seperti obat, semakin Anda mencobanya, semakin Anda menginginkannya,” pungkas pembalap bernomor 93 tersebut. Dsy18

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU