Tuai Polemik Cultural Appropriation Jadi Duta PON XX Papua

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 04 Jun 2021 14:33 WIB

Tuai Polemik Cultural Appropriation Jadi Duta PON XX Papua

i

Nagita Slavina. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Nagita Slavina kembali menjadi sorotan publik usai ditunjuk menjadi Duta Pon XX Papua baru-baru ini. Beberapa orang menilai kegiatan yang dilakukan oleh Nagita Slavina tersebut mengarah ke istilah cultural appropriation.

Menanggapi polemik tersebut, salah satu komika asal papua, Arie Kriting menyuarakan pendapatnya terkait ditunjuknya Nagita Slavina sebagai Duta Pon XX yang bakal diselenggarakan di Papua. Awal mula dirinya menyuarakan keresahan hatinya, bermula dari permintaan kawan-kawannya.

Baca Juga: Tak Saling Sapa Selama Setahun, Hubungan Ruben Onsu dan Jordi Onsu Merenggang

"Pokoknya saya punya abang-abang suruh saya bantu suarakan, ya saya suarakan. Ya mungkin bisa tanya sama kakak Jakaerlimena atau mungkin sama kakak Stefan Wali, adik-adik dari Papua juga ada yang bersuara. Saya hanya menyampaikan apa yang menjadi keluh kesah mereka aja, saya hanya bantu sampaikan aja. Tanya lebih jelas sama kakak-kakak yang dari Papua," Kata Arie Kriting, Jumat (4/6/2021).

"Mereka sudah sampaikan ini dari dua sampai tiga hari yang lalu mereka up ini, cuma kan nggak ada yang perhatikan, jadi saya bantu-bantu aja," tuturnya.

Menurutnya, dengan kehdiran sosok perempuan Papua sebagai Duta PON XX Papua akan menghindarkan terjadinya Cultural Appropriation dan menjadi sinyal baik bagi pengakuan kita atas keberagaman Indonesia.

Cultural appropriation adalah perbuatan yang mengacu pada meminjam atau mencuri budaya dari kelompok minoritas untuk digunakan sebagai keuntungan pribadi. Mari kita pertimbangkan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan masing-masing istilah dalam frasa serta beberapa istilah terkait yang penting untuk dipahami.

Baca Juga: Dibanjiri Ucapan Selamat, Richard Eliezer Resmi Menikahi Sang Kekasih Ling Ling

Mengenai pro kontra yang terjadi, Arie mengaku tak masalah. Setidaknya dirinya sudah menyampaikan aspirasi dari teman-temanya.

"Ya nggak apa-apa, pro dan kontra sih. Tapi saya senang sih ada beberapa yang support. Doakan saja lah, kalau kami sih hanya menyampaikan aspirasi. Saya hanya menyampaikan aspirasi teman-teman. Beberapa sudah saya sampaikan sejak lama dan mungkin biar bisa lebih jelas tanya sama mereka juga," tuturnya.

Komentar Arie Kriting di akun Instagram-nya, berikut isi keresahan Arie Kriting menyoal penunjukan Nagita Slavina menjadi duta Pon XX.

Baca Juga: Resmi Dipersunting Anak Bos Batubara, Putri Isnari Dapat Mas Kawin Rp 204 Ribu

"Sebenarnya sudah sejak awal saya merasa ada yang janggal dengan hal ini, tetapi saya menunggu tanggapan dari saudara-saudara asli Papua terkait dengan hal ini. Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta Pon xx Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation. Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papuan. Tapi kita juga menyadari bahwa kapabilitas Kak Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX ini sangat dibutuhkan.

Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua. Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua,@mikhelia, @nereputri atau siapa yang dirasa memadai. Dsy14

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU