Turki Ajak Negara Muslim Kirim Uang dan Militer Lindungi Palestina

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Mei 2021 09:20 WIB

Turki Ajak Negara Muslim Kirim Uang dan Militer Lindungi Palestina

i

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengajak negara-negara Muslim mengirimkan bantuan finansial dan militer untuk melindungi warga Palestina.

Seruan itu diungkapkannya dalam pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar secara virtual pada Minggu (16/5/2021).

Baca Juga: Serangan Israel Kian Membabi Buta, 1.524 Anak Palestina Meninggal Dunia Sejak 7 Oktober

Menurutnya, kewajiban melindungi warga Palestina sejalan dengan Resolusi Sidang Umum PBB pada tahun 2018.

Mevlut Cavusoglu mengatakan, komunitas internasional memiliki kewajiban untuk melindungi warga Palestina, terutama negara-negara Muslim.

"Kita harus membela keadilan dan kemanusiaan. Tidak ada pilihan lain. Ini saatnya menunjukkan kebersamaan dan ketegasan kita," ujar Mevlut Cavusoglu dikutip dari Middle East Monitor pada (16/5/2021).

"Umat Muslim mengharapkan inisiatif kita untuk memimpin dan berani, Turki siap mengambil langkah apa pun yang diperlukan," katanya.

Baca Juga: Kopi Arabika Hasil Indonesia di Ekspor ke Turki

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk menyatukan negara-negara Muslim dalam upaya menghentikan serangan Israel terhadap Palestina.

Serangan Israel terhadap Palestina sudah berlangsung selama sepekan hingga saat ini.

Ratusan warga Palestina tewas akibat gempuran serangan udara Israel yang dilancarkan hampir setiap hari.

Baca Juga: Terpapar Covid-19 Setelah Pulang dari Turki, Ashanty Dihujat Netizen

Teranyar, melansir laporan Basan Kesehatan Palestina, jumlah warga Palestina yang menjadi korban jiwa selama sepekan terakhir mencapai 181 orang.

Serangan Israel terhadap Palestina merupakan bagian dari upaya mereka untuk mengusir warga Palestina dari Yerusalem yang diklaim Israel sebagai ibu kota mereka. (mn/tr/cr2)

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU