Uji Klinis Fase 3 Vaksin Sinovac, Baru Dilaporkan April 2021

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 18 Des 2020 21:38 WIB

Uji Klinis Fase 3 Vaksin Sinovac, Baru Dilaporkan April 2021

i

Vaksin Sinovac

SURABAYAPAGI.COM, Bandung - Ternyata uji klinis fase 3 vaksin Sinovac baru dilakukan Desember ini. Diperkirakan laporan lengkapnya diproyeksikan baru dikirim pada April 2021.

Demikian dilaporkan Tim uji klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung. “Laporan lengkap akan disusun dan dikirim kira-kira April 2021, setelah pengecekan antibodi enam bulan pasca penyuntikan yang kedua," kata Jurubicara tim Rodman Tarigan, lewat keterangan tertulis yang dibagikannya, Jumat (18/12/2020).

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

 

Enam Kali Kunjungan

Rodman menerangkan, secara keseluruhan, tim uji klinis vaksin Covid-19 akan melakukan enam kali kunjungan penelitian ke para relawan peserta uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech tersebut.

Pada kunjungan pertama, atau Visit 0 (VO), relawan mendapat penjelasan alur uji klinis dan menjalani swab test PCR. Relawan dengan hasil tes usap negatif yang bisa melanjutkan mengikuti uji klinis.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

 

Proses Suntikan Vaksin

Pada kunjungan kedua, atau Visit 1 (V1), relawan menjalani penyuntikan pertama vaksin Covid-19. Suntikan vaksin kedua dijalani 14 hari kemudian pada kunjungan ketiga, atau Visit 2 (V2). Selanjutnya relawan akan menjalani tiga kali pengambilan sampel darah, masing-masing pada tiap kunjungan selanjutnya (V3-5).

Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19

Pengambilan sampel darah pertama dilakukan berjarak 14 hari setelah penyuntikan. Pengambilan darah selanjutnya 3 bulan setelah penyuntikan kedua, dan terakhir pada jarak 6 bulan pasca penyuntikan vaksin kedua.

Rodman mengatakan, tiga kali pemeriksaan sampel darah pasca penyuntikan kedua vaksin tersebut untuk memeriksa konsistensi antibodi dalam tubuh. “Untuk mengetahui berapa lama kekebalan atau antibodi yang terbentuk pada relawan yang mendapatkan vaksin,” kata dia. n bid/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU