UK Petra Terjunkan Mahasiswa Untuk Pengabdian Pada Masyarakat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 14 Mar 2021 18:52 WIB

UK Petra Terjunkan Mahasiswa Untuk Pengabdian Pada Masyarakat

i

Mahasiswa saling bergotong royong bersama warga setempat melakukan proyek fisik dan non fisik . SP/ MOCHAMMAD KASYFI FAHMI  

SURABAYAPAGI, Surabaya - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra (UK Petra) gelar Community Outreach Program (COP) yang telah resmi dibuka secara daring bulan lalu. Kini saatnya 122 peserta dari berbagai program studi yang ada di UK Petra itu mulai menjalankan aksi nyata program-programnya. Minggu (14/03/2021).

 Seperti yang dilakukan oleh kelompok 1, sejumlah 20 mahasiswa UK Petra dari berbagai prodi dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Dr. Herri Christian Palit, S.T., M.T., saling bergotong royong bersama warga setempat melakukan proyek fisik dan non fisik. Merupakan RW I Kelurahan Margorejo, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya yang menjadi sasaran kegiatan pengabdian masyarakat pada Hari Raya Nyepi ini.

Baca Juga: Pemkot Gandeng Enam Perguruan Tinggi Kembangkan Potensi Surabaya

 Rangga Wibawa selaku ketua Kelompok 1 COP 2021 menyebut, “Sejak 19 Februari 2021 yang lalu kami sudah mulai melakukan survei dan diskusi untuk menemukan problem solving terbaik agar dapat berdampak positif bagi masyarakat kecamatan Wonocolo kedepannya," ungkapnya.

 Program fisik yang dilakukan yakni meliputi perbaikan bangunan bank sampah, renovasi taman selfie (mural dinding, vertical garden), dan perbaikan taman mini. Sedangkan program non-fisik yang digerakkan meliputi pengembangan UMKM masyarakat setempat, dan penyuluhan kepada anak-anak mengenai COVID-19.

 Pasalnya, Dusun Margorejo RW 1 ini perlu direnovasi. Didapati banyak kendala di bagian konstruksi bangunan dan banyak dinding yang sudah rusak. Sehingga masalah ini berdampak pada kebersihan dan menyebabkan pencemaran untuk warga sekitar.

 Dalam upaya memperhatikan protokol kesehatan dan physical distancing dikala pandemi, kegiatan tersebut dibagi menjadi tiga shift. “Rata-rata tiap shiftnya membutuhkan waktu sekitar dua jam. Yang dimulai pukul 09.00 WIB dengan jeda istirahat. Untuk kali ini kami mengerjakan perbaikan bank sampah, menghias taman mini dan penyuluhan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) mengenai COVID-19," imbuh Rangga.

Baca Juga: Pasukan Pengabdian Masyarakat Untag Tingkatkan SDM Lewat Karang Taruna

Rangga memaparkan, untuk perbaikan bank sampah akan dilakukan perbaikan kerangka atap, mengganti pintu utama dari depan ke belakang, memberikan semen dan batu bata pada tembok yang berlubang hingga memberikan cat dasar pada tembok. 

“Bank sampah di RT 3 dan 4 sudah tampak kusam. Dindingnya pun berlubang bahkan pintunya hendak kami ganti sebab sudah mengganggu aktifitas para warga.”, papar Rangga. 

Faktanya, RT 3 dan 4 Kelurahan Margorejo ini terkenal akan ketahanan pangannya, namun beberapa tanaman yang ada terlihat kurang rapi dan kurang indah, sehingga kelompok 1 COP 2021 UK Petra juga akan memperbaikinya sehingga menjadi taman mini yang indah dan teratur. 

Baca Juga: Pemerintah harus Concern ke Kesehatan Rakyat Dulu

“Kami melakukan perbaikan taman mini ini karena kondisinya yang kurang rapi dan bersih ditambah pagarnya pun tampak kurang terawat. Semoga dengan ini akan menyadarkan para warganya akan pentingnya pengembangan daerah yang hijau," rinci Rangga. 

Selain itu, dalam masa pandemi seperti ini, menerapkan physical distancing menjadi salah satu kunci agar penyebaran virus COVID-19 dapat ditekan. Namun pada kenyataannya bagi anak-anak SD yang berada di RT 3 dan 4 Kelurahan Margorejo kurang memahami hal ini. Maka dari itu kelompok ini berinisiatif melakukan penyuluhan.

“Agar penyuluhan tidak membosankan kelompok ini membuat inovasi board game yang terdiri dari papan puzzle penyuluhan Covid-19 berukuran 40 x 25 cm, ular tangga penyuluhan Covid-19 dengan ukuran 40 x 40 cm, papan permainan TTS dengan ukuran 30 x 40 cm, papan permainan acak kata dengan ukuran 30 x 40 cm hingga lomba mewarnai. Penyuluhan ini diberikan pada 30 siswa SD yang dibagi menjadi tiga shift sehingga tiap shiftnya hanya terdapat 10 siswa SD saja," tutup Rangga. mbi

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU