Uniknya Randoseru, Ransel Khas Jepang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 12 Sep 2017 21:57 WIB

Uniknya Randoseru, Ransel Khas Jepang

SURABAYAPAGI.com, Tokyo - Siswa sekolah dasar di Jepang selalu membawa ransel atau disebut randoseru. Menurut sejarah, randoseru merupakan serapan dari kata ransel dalam bahasa Belanda. Randoseru umumnya berwarna merah untuk yang digunakan oleh siswa perempuan dan berwarna biru untuk siswa laki-laki. Tas ini digunakan pertama kali di zaman Edo. Randoseru -- juga seragam sekolah, gakuran masuk ke Jepang bersamaan dengan masuknya pengaruh Barat dalam militer Jepang. Tahun 1885, pemerintah Jepang mengusulkan randoseru sebagai ciri khas siswa sekolah dasar Jepang. Saat itu, siswa dilarang berangkat ke sekolah menggunakan mobil atau becak, semua harus berjalan kaki ke sekolah. Randoseru terbuat dari kulit dengan dimensi umum 30x23x18 cm kubik. Randoseru dibuat menggunakan material terbaik dan berharga mahal. Kebanyakan orang tua siswa membeli randoseru yang seluruh bagiannya terbuat dari kulit seharga sekitar 300 dolar atau 4 juta rupiah. Mereka rela membeli dengan harga mahal karena ransel ini akan digunakan selama 6 tahun sekolah dasar. Dalam keadaan kosong, berat randoseru adalah 1,2 kg. Tapi agar lebih ringan, randoseru akhirnya dibuat menggunakan bahan kulit sintetis. Tahun 2004, 70% randoseru terbuat dari kulit sintetis pabrikan Clarino. Tidak hanya soal material, randoseru juga mengalami perubahan dalam hal warna. Tidak hanya warna merah dan biru, muncul warna lain seperti pink, biru tua, hijau, atau gabungan dua warna. Desainnya pun semakin beragam dan berpengaruh pada harganya. Ternyata randoseru malah diminati sebagai fashion item. Awal tahun 2014, aktris Amerika Serikat Zooey Deschanel menggunakan randoseru di New York. Seketika hal tersebut menjadi pembicaraan di Jepang. Bahkan merek ternama Nike dan Puma juga memproduksi randoseru. Randoseru keluaran Puma dijual seharga 600 dolar atau sekitar 8 juta rupiah. Ch

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU