Universitas GVTC Bangun Industri Teh Global ke ASEAN

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Des 2022 17:16 WIB

Universitas GVTC Bangun Industri Teh Global ke ASEAN

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Guangxi Vocational and Technical College (GVTC) saat ini tengah berfokus dalam membangun industri teh global. Salah satu wilayah yang menjadi episentrum pembangunan adalah wilayah ASEAN.

International Program Coordinator Xiaoqian Wang menyampaikan, dalam upaya membangun industri teh global tersebut, pihaknya memiliki 'double high-level plan' yang kemudian diejawantahkan melalui Silk Road Tea Institute.

Baca Juga: Stanford Soal Bangun Pusat Riset di IKN, OIKN: Sudah Teken MoU, Dimulai Mei 2024

"Silk Road Tea Institute sebagai merek perguruan tinggi untuk pertukaran internasional, telah membuat kemajuan besar dalam sejumlah penelitian dan telah diakui secara luas oleh mitra internasional," kata Xiaoqian Wang, Jumat (23/12).

Hingga saat ini kata Wang, telah ada sekitar 8 negara di ASEAN yang bergabung bersama Silk Road Tea Institute. Beberapa negara tersebut diantaranya adalah Indonesia, Thailand, Vietnam, Laos, Malaysia, dan Filipina.

"Sampai akhir tahun 2022 ini, telah ada sekitar 20.000 pelajar dari berbagai negara di ASEAN yang telah berpartisipasi," katanya.

Baca Juga: Pemkab Pasuruan Adakan Forum Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2025

Selain membangun industri teh global, melalui Silk Road Tea Institute, masyarakat atau pelajar di negara-negara ASEAN juga dapat mengakses pertukaran budaya teh internasional, kursus industri teh dan konstruksi sumber daya serta layanan humanistik dan teknis dalam industri teh.

Khusus untuk pertukaran budaya teh, saat ini GVTC telah membangun pusat penelitian teh di empat negara. Ke-4 negara tersebut adalah Indonesia, Thailand, Sri Lanka dan Vietnam.

Di Thailand, pihaknya bekerjasama dengan Mae Fah Luang University (MFU) dan di Sri Lanka menjalin hubungan dengan Uva Wellassa University (UWU). Selain itu pula ada  Northern Mountainous Agriculture And Forestry Science Institute (NOMAFSI) yang berada di Vietnam.

Baca Juga: Pendaftar SNBP Unesa Hampir 40 Ribu, Persaingan Prodi Kedokteran Paling Ketat

"Khusus utuk di Indonesia, kami telah membangun pusat penelitian teh yang dikenal dengan sebutan Indonesia Research Institute for Tea and Cinchona (RITC)," aku Wang.

"Dan perlu diketahui untuk penelitian dan pelatihan teh, kami telah memiliki sertifikat SEAMEO TED (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Technical Education Development) dan CATECP (China-ASEAN Technical Education Cooperation Platform)," tambahnya lagi.

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU