Update: China Kembali Dilanda Bencana Covid-19, Gelombang Puncak Juni 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Mei 2023 13:28 WIB

Update: China Kembali Dilanda Bencana Covid-19, Gelombang Puncak Juni 2023

i

Illustrasi pasien Covid-19 yang membludak di China. SP/ CHN

SURABAYAPAGI.com, China - Gelombang Covid-19 kembali melanda China, tercatat lebih dari 2,1 juta kasus Covid secara nasional yang terjadi selama 1-30 April 2023. Menurut Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular China, sebanyak 2.217 di antaranya meninggal dunia.

Selain itu, para pakar memperkirakan puncak gelombang Covid-19 tersebut di China terjadi pada Juni 2023 dengan 65 juta kasus per pekan. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing juga menyebutkan, selama 15-21 Mei 2023 terdapat 25.544 kasus Covid-19 di Ibu Kota China itu. Jumlah tersebut empat kali lipat dibandingkan periode 24-30 April 2023.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

”Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 96,5 persen di antaranya bersifat menyerang saluran pernapasan,” kata CDC Kota Beijing, dikutip Minggu (28/05/2023).

Sementara itu, pakar penyakit pernapasan Prof Zhong Nanshan sebelumnya sudah mengingatkan bakal terjadinya gelombang kasus besar. Menurut dia, gelombang kecil kasus Covid-19 pada akhir April dan awal Mei telah berhasil diantisipasi.

Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK

Namun, pada Mei kasus akan memuncak menjadi sekitar 40 juta per pekan. Kemudian, diperkirakan pada akhir Juni akan mencapai 65 juta kasus per pekan dengan didominasi varian XBB.

Sebelumnya, Zhong juga memperkirakan 85 persen penduduk China telah terpapar Covid-19. Dengan demikian, sekitar 1,1 miliar hingga 1,2 miliar jiwa penduduk China sudah tidak lagi memedulikan gejala Covid tersebut.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Diketahui, sebanyak dua jenis vaksin Covid-19 untuk melawan varian XBB telah disetujui otoritas setempat, sedangkan tiga atau empat jenis lainnya menyusul. ”Dengan demikian China akan menjadi yang terdepan dalam pengembangan vaksin yang lebih efektif,” ucap Zhong.

Sebagai informasi, sejak 9 Desember 2022, otoritas China menurunkan status penanganan Covid-19 sehingga lebih longgar dan sudah ada tidak ada lagi penguncian wilayah secara ketat jika ditemukan kasus positif seperti yang diterapkan sepanjang 2020-2022. dsy/jp/ant

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU