Usia 29 Tahun, Jembatan Ngaglik 1 Ambles karena Kelebihan Beban

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 29 Mar 2022 21:13 WIB

Usia 29 Tahun, Jembatan Ngaglik 1 Ambles karena Kelebihan Beban

i

Jembatan ambles bagian tengah, untuk sisi kanan dan kiri masih bisa di lewati, meski harus hati-hati. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Jembatan Ngaglik 1 yang ada di jalan Poros Nasional tepatnya di Kelurahan Sukorejo Kecamatan Lamongan, Jawa Timur Selasa (29/3/2022) ambles. Akibat amblesnya jembatan ini, arus lalu lintas terpantau padat merayap, sejumlah Polisi Lalu Lintas sudah terlihat di lokasi kejadian, untuk mengatur arus lalu lintas.

Hingga Selasa malam, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) terus bekerja mengatasi insiden ini. BBPJN  mendatangkan alat berat, untuk membongkar jembatan sepanjang 25 meter yang sudah berusia 29 tahun ini.

Baca Juga: Mentan Bolak Balik ke Lamongan Ingin Pastikan Programnya Terealisasi

"Kami tadi sudah mengecek langsung kondisi amblesnya jembatan Ngaglik 1 Lamongan, dan kami segera melakukan perbaikan, dan malam ini kami akan kerahkan alat berat," kata Kepala BBPJN Jatim Bali Reservasi 1 Sodeli, didampingi I Ketut Payun PPK BBPJN Wilayah IV Jalan Nasional Jatim Bali,  Selasa (29/3/2022) sore.

Disebutkan olehnya, setelah melakukan pengukuran jembatan yang ambles dengan lebar 8,75 M, sementara jembatan yang tersisa sisi kiri dan kanan hanya bisa dilewati mobil pribadi di sisi Utara, sedangkan di sisi selatan bisa dilewati truk, itupun harus dapat rekomendasi dari pihak Lalu Lintas Polres Lamongan.

"Jadi yang ambles di bagian tengah, dengan lebar 8,75 meter. Untuk sisi kiri atau Utara masih bisa dilewati hanya seukuran mobil pribadi, kalau yang selatan truk bisa asal pengendara harus hati-hati dan dapat ijin dari pihak Lalu Lintas," ungkapnya.

Atas peristiwa ini, langkah awal dalam perbaikan jembatan yang ambles ini, dengan membongkar bagian tengah jembatan yang ambles. "Bagian tengah jembatan yang ambles ini akan kita angkat, dengan alat berat," ujar Sodeli kepada wartawan yang berada di lokasi kejadian.

Jembatan ini lanjut Sodeli tidak bisa menahan beban kendaraan yang kian hari semakin berat. Pada saat desain awal tahun 1993 jembatan ini didesain hanya bisa dilewati kendaraan dengan beban 8-10 ton.

Namun dalam perkembangan saat ini kendaraan yang melewati jembatan Ngaglik 1 Balun Lamongan ini, sudah belasan bahkan ada yang sampai puluhan ton yang lewat, sehingga jembatan tidak bisa menahan beban berat itu." Desain awal beban untuk bisa lewat saat tahun 1993 ya maksimal 10 ton, tapi faktanya saat ini jembatan dilewati kendaraan melebihi tonase," ujarnya.

Lebih jauh kata Sodeli, sebenarnya jembatan ini di desain berumur maksimal 40 tahun, namun saat umur jembatan 29 tahun sudah ambles, bisa dibayangkan beban yang melewati jembatan ini tentu sudah cukup besar. "Jadi jembatan ini sebenarnya bisa bertahan sampai 40 ton, "jelasnya.

Informasi yang diterima di lokasi kejadian menyebutkan, jembatan penghubung Lamongan-Surabaya ini sudah memberikan tanda-tanda bakal ambles diketahui pukul 12.30 WIB. Saat itu jembatan dengan panjang 25 meter ini sudah ambles beberapa centi meter. "Tadi sekitar pukul 12.30 an jembatan ini sudah ambles tapi baru retak-retak saja," kata Supri juru seberang yang ada di perlintasan KA Jl Pahlawan Lamongan.

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Truk Tabrak Tronton

Namun jembatan semakin gerak dan ambles diketahui pukul 14.10 WIB. Saat itu kata Supri, dirinya melihat ketika terjadi ambles ada bunyi gesekan material "bruk". Saat itu ada dua mobil Pickup dan Truk serta dua sepeda motor yang persis ada di atas jembatan yang ambles itu.

Beruntung, kendaraan yang diatasnya tadi bisa menyelamatkan diri tidak sampai terjebak di atas jembatan yang dibangun oleh Kementerian PUPR Tahun 1993 ini. "Jembatan semakin ambles di bagian tengah sekitar pukul 14.10 WIB. Jembatan ambles sekitar 1 meter, truk dan pickup dua pengendara sepeda motor bisa menyelamatkan diri," aku Supri.

Dari pengamatan di lokasi, amblesnya jembatan hanya terjadi  di bagian tengahnya. Jembatan dengan menggunakan tiga kontruksi ini, dua kontruksi yang ada di bagian sisi kanan dan kiri, atau pinggir dari jembatan tersebut masih utuh, dan kendaraan masih bisa melewatinya meski harus meningkatkan kewaspadaannya.

Bagian tengah jembatan  sepanjang 25 meter ini yang ambles dengan lebar perkiraan kurang lebih 5 meteran. Sedangkan jembatan yang disisi kanan dan kiri masih tersisa sekitar 3 meteran, sehingga kendaraan masih bisa melewatinya.

"Lebar jembatan ini perkiraan 12 meteran, dan yang ambles hanya di bagian tengah atau lebar sekitar 5 meter, sehingga kendaraan dari arah barat ke timur masih bisa melewatinya meski harus berhati-hati," kata Supri, juru seberang yang ada di perlintasan KA Jl Pahlawan Lamongan.

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Sementara itu, Kapolres AKBP Miko Indrayana saat di lokasi kejadian membenarkan amblesnya jembatan Ngaglik 1 di Lamongan. Sampai saat ini diketahui tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. "Iya barusan terjadi jembatan di Ngaglik 1 ambles, tidak ada korban jiwa," kata Miko.

Karena padatnya arus lalu lintas yang melewati Jembatan Nasional ini lanjut Miko panggilan akrab Kapolres Lamongan ini,  pihaknya telah mengerahkan anggota untuk mengatur lalu lintas, dengan memanfaatkan sebagian  jembatan yang  masih tersisa ada di sisi kanan dan kiri yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan yang dari arah barat menuju Surabaya.

Sedangkan untuk arah sebaliknya dari Surabaya-Lamongan tambah Miko, kendaraan dialihkan ke jalan alternatif  untuk melewati jalan Lamongan Kota, Sugio, Kedungpring dan Babat, atau jalan Deadles yang ada di wilayah Pantai Utara (Pantura). "Kendaraan dari arah timur Surabaya-Lamongan sudah kami alihkan ke jalur alternatif, untuk dari arah timur ke barat tetap bisa melewati dengan manfaatkan sisa jembatan yang ada di bagian sisi kanan dan kiri, karena jembatan di tengahnya sudah ambles," terangnya.

Sekedar diketahui, Jembatan Ngaglik 1 ini adalah jembatan nasional dibawa tanggung jawab kementerian PUPR, dengan pengawasan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII.

Jembatan ini bernomor No 28.006.002.0, lokasi 7.10938 LS 112.3997 BT, dari SBY KM 46+140, Pajang Jembatan 25 meter (1 Bentang), Jenis Jembatan atas GPI, Tahun pembangunan 1993. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU