Vaksin Sinovac Asal China Tak Efektif Tangkal Varian Gamma

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Jul 2021 12:49 WIB

Vaksin Sinovac Asal China Tak Efektif Tangkal Varian Gamma

i

Salah satu warga yang disuntik menggunakan vaksin Sinovac asal China. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Vaksin Covid-19 Sinovac buatan China ternyata kurang efektif menghadapi varian Gamma. Temuan itu diungkap hasil studi di University of Campinas di Brasil. Covid-19 varian Gamma sendiri kemungkinan dapat menginfeksi ulang orang yang sebelumnya pernah terpapar.

Dalam studi kecil, para peneliti di Universitas Campinas Brasil menerangkan, antibodi yang dihasilkan oleh vaksin Sinovac bekerja kurang baik melawan varian Gamma dibandingkan jenis virus corona sebelumnya. Covid-19 varian Gamma sendiri kemungkinan dapat menginfeksi ulang orang yang sebelumnya pernah terpapar.

Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19

Dalam kelompok yang divaksinasi, 18 orang hanya menerima satu dosis CoronaVac - salah satu vaksin utama dalam tanggapan virus corona Brasil. Sementara 20 orang baru-baru ini menerima suntikan kedua dan 15 orang lainnya telah divaksinasi sebagai bagian dari uji klinis Sinovac pada Agustus 2020.

Para peneliti menemukan bahwa Gamma mampu lolos dari antibodi hampir semua peserta yang hanya menerima satu dosis, serta peserta yang divaksinasi pada tahun 2020.

"Antibodi dari mereka yang baru saja divaksinasi memang efektif, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan jenis virus sebelumnya.," lanjut peneliti, Minggu (11/7/2021).

Antibodi dari orang yang baru saja divaksinasi memang efektif, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan jenis virus sebelumnya.

Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Kedua Harus Bayar Rp100 Ribu

Studi yang dipublikasikan di Lancet Microbe, juga menemukan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh infeksi sebelumnya harus sembilan kali lebih tinggi untuk mencegah infeksi oleh Gamma daripada mencegah penyakit dari jenis sebelumnya.

Para penulis mengatakan hasil itu berarti orang yang telah selamat dari kasus Covid-19 dapat terinfeksi kembali.

Tetapi para peneliti mengatakan karena uji klinis menunjukkan bahwa vaksin itu efektif dalam mencegah penyakit parah dan kematian, jadi bisa jadi respon imun Sinovac lebih kompleks.

Baca Juga: Jatim Berikan Vaksinasi Booster Kedua Secara Gratis

Studi yang diterbitkan di dalam jurnal Lancet Microbe juga mendapati antibodi yang dihasilkan infeksi sebelumnya harus sembilan kali lebih tinggi agar bisa mencegah infeksi oleh Gamma dibandingkan pencegahan varian sebelumnya.

Peneliti itu mengatakan hasil menunjukkan berarti orang yang sudah selamat dari kasus Covid-19 masih bisa terinfeksi lagi.

Selain itu, uji coba di Turki juga menemukan bahwa vaksin Sinovac 100 persen efektif mencegah rawat inap. Dsy12

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU