Ventilator di RSUD-RSUA-RSAL Cukup, RSI Kekurangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 22 Jul 2020 21:46 WIB

Ventilator di RSUD-RSUA-RSAL Cukup, RSI Kekurangan

i

Gubernur Khofifah mengecek bantuan ventilator dari LIPI, awal Juli 2020 lalu, di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Foto: sp/arlana byob

Ventilator, yang Dinilai Salah Satu Sebab Angka Kematian di Jatim Belum bisa Ditekan dengan Optimal

 

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Minta Surveyor Gali Informasi untuk Atasi Kemiskinan

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Hingga Rabu (22/7/2020) kemarin, jumlah pasien sembuh Covid-19 di Jawa Timur menembus angka 10 ribu. Persisnya 10.065 orang. Angka tersebut jauh melampaui jumlah pasien positif aktif yang sedang dirawat yaitu 7816 orang. Namun, angka kematian tiap hari pun tidak terhindarkan, dimana sudah 1.474 orang meninggal akibat Covid-19. Itu sudah termasuk ketambahan Rabu kemarin, yang tercatat 28 kasus baru orang yang meninggal akibat Covid-19. Hal ini juga mendapat perhatian dari Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, bahwa meninggalnya pasien Covid-19 setiap harinya, dikarenakan ada temuan di beberapa rumah sakit, ada tenaga medis yang tak mampu mengoperasikan alat bantu pernapasan ventilator dengan optimal.

 "Tadi pagi (Rabu kemarin, red) kami rapat dengan dr Krisna, ternyata ada beberapa penyebab yang membuat angka kematian kita belum bisa ditekan. Di antaranya beberapa rumah sakit ini punya ventilator tetapi, ventilatornya tidak ada yang mengamati. Ada ventilator di rumah sakit ini, ada, tapi tidak ada yang bisa mengoperasionalkan, ini temuan baru," kata Mayjend Widodo, di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (22/7/2020).

Widodo tak merinci rumah sakit yang dimaksud. Jumlah rumah sakit yang tak bisa mengoperasikan ventilator pun tidak dia beberkan. Dia hanya mengatakan bakal meminta bantuan kepada Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan sejumlah universitas lainnya untuk memberikan bantuan ahli yang menguasai pengoperasian ventilator.

"Sehingga kita nanti bekerja sama dengan salah satu rumah sakit, mungkin nanti bisa dari Unair, atau dari universitas lainnya, minta untuk segera bagaimana cara mengoperasikan ventilator, karena ventilator cukup efektif untuk menyembuhkan pasien ini," ujarnya.

Mendengar pernyataan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansah, terkait lemahnya tenaga medis mengoperasionalkan alat bantu pernapasan ventilator, beberapa Rumah Sakit (RS) Rujukan Covid-19 yang ada di Surabaya, angkat bicara.

 

Ventilator RSDS Terbanyak

Humas Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo (RSDS) Surabaya, dr Pesta Marunung mengaku jika ventilator dapat dioperasikan oleh para tenaga kesehatan. Meskipun tidak menjelaskan berapa jumlahnya, dipastikan kondisi ventilator tersebut masih bagus. "Ventilator kami banyak, dan semuanya masih bisa beroperasi dengan baik. Tenaga kesehatannya juga banyak yang bisa mengoperasikan," ujar dr Pesta kepada Surabaya Pagi, Rabu (22/7/2020).

Dirinya mengatakan jika pihaknya yang menjadi rumah sakit rujukan Covid-19 dengan jumlah pasien yang membutuhkan ventilator terbanyak, selalu memastikan jika kondisi ventilator masih baik dan dapat digunakan untuk menangani pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator. "Kami adalah rumah sakit rujukan dengan jumlah pasien positif dengan kondisi berat terbanyak yang membutuhkan ventilator hingga saat ini, jadi kami selalu memastikan jika kondisinya masih baik," katanya.

Senada dengan pihak RSUD dr Soetomo, Sekretaris Satgas Covid-19 Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), dr Alfian Nur Rosyid mengatakan jika pihaknya belum menemui kendala mengenai ventilator dalam menangani pasien Covid-19. "Kami sementara ini belum ada masalah mengenai ventilator. Jumlah ventilator yang kami miliki sekitar 20 ventilator, dan semuanya masih bisa digunakan kok," ujarnya kepada Surabaya Pagi di hari yang sama.

Lebih lanjut, dr Alfian juga menjelaskan jika kondisi ventilator-ventilator tersebut masih aman dan layak digunakan untuk menangani pasien Covid-19 di RSUA yang memang kondisinya membutuhkan alat bantu pernapasan tersebut. "Alhamdulillah kondisinya hingga saat ini masih aman. Masih beroperasi dengan baik dan dapat digunakan untuk menangani pasien yang membutuhkan ventilator," jelasnya.

Dirinya juga menambahkan jika RSUA mempunyai banyak tenaga kesehatan sudah terlatih sehingga mampu untuk mengoperasikan ventilator.

 

Baca Juga: DPMPTSP Kota Surabaya Target Capaian Investasi 2024 Rp40 T

RSI Surabaya Kekurangan Ventilator

Di lain sisi, Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya yang terletak di Jalan A. Yani melalui Direktur Rumah Sakitnya, dr Samsul Arifin mengatakan jika pihaknya justru masih membutuhkan tambahan ventilator untuk menangani pasien Covid-19. "Kami kemarin mendapat bantuan total empat ventilator, namun itu jika diprosentasekan itu hanya 5 persen dari jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di tempat kami. Maka dari itu, saya sedang berusaha meminta bantuan kembali sebanyak empat ventilator lagi," ujarnya kepada Surabaya Pagi.

dr Samsul Arifin juga mengatakan jika keempat ventilator tersebut masih dalam kondisi baik, dan dapat digunakan untuk menangani pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator di RSI.

Selain itu, Direktur RSI Surabaya ini mengaku jika sebenarnya tenaga kesehatannya sudah banyak yang bisa mengoperasikan alat bantu pernapasan tersebut. Bahkan menurutnya tergolong mahir dalam mengoperasikannya.

"Sebenarnya kemampuan tenaga kesehatan kami bisa dibilang banyak yang sudah mahir mengoperasikannya, cuma ya itu, tinggal alatnya saja yang kurang. Maka dari itu saya sudah mengajukan bantuan untuk penambahan ventilator dan monitornya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami," jelasnya.

Terpisah, Kabag Humas RSAL dr Ramelan Surabaya, drg Adiah, menjelaskan bila status rumah sakit yang menjadi rujukan Covid -19 tetap melayani pasien non Covid dan memiliki fasilitas ventilator pada setiap ICU. "Statusnya memang rumah sakit rujukan covid, tetapi kita juga melayani pasien yang non covid. Untuk covid, ruangan sudah di khusus kan. Kemudian untuk ventilator, fasilitas itu berada di ICU covid dan ICU Central untuk yang non covid," katanya. RSAL

drg Adiah melanjutkan bila, ruang ICU Covid merupakan tempat dimana ventilator itu berada dan RSAL hanya memiliki 11 ventilator saja.

Baca Juga: Ellips Bagikan Edukasi Wanita Surabaya Rawat Rambut Agar Tetap Sehat

Ia menerangkan bila semua ventilator yang berada di RSAL berfungsi dengan baik dan berfungsi secara optimal. "Jadi yang di kondisikan untuk melayani covid, ada 11 ventilator yang tersedia di ICU Covid yang semua bisa berfungsi dan saat ini difungsikan secara optimal untuk pasien covid dan sering kali semuanya terpakai" terangnya.

 

Sembuh Tembus 10 Ribu

Jumlah pasien sembuh Covid-19 di Jawa Timur menembus angka 10 ribu. Persisnya 10.065 orang. Angka tersebut jauh melampaui jumlah pasien positif aktif yang sedang dirawat yaitu 7816 orang.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memaparkan hingga Selasa (21/7/2020) malam, jumlah pasien sembuh terkonfirmasi ada sebanyak 10.056 orang atau sejumlah 53,45 persen. Terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 348 orang.

Tidak hanya itu, pencapaian ini juga mengubah warna peta persebaran Covid-19. Per Selasa (21/7) Provinsi Jatim tinggal menyisakan tiga kabupaten/kota berstatus zona merah dari total 38 Kabupaten/Kota yaitu kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan kota Pasuruan. Sedangkan 28 kabupaten kota lainnya berstatus zona orange dan 7 kabupaten/kota berstatus zona kuning.

Khofifah mengatakan, beban pasien Jawa Timur cukup berat jika dibandingkan daerah lain di Indonesia. Dengan jumlah kasus 18.828 orang, maka angka kesembuhan kumulatif yang dicapai Jatim ini bagi merupakan berkah yang luar biasa. adt/byt/cr1/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU