Wadahi Diskusi Guru Paud, Pemkot Surabaya Akan Bentuk Graha Paud

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Okt 2022 14:56 WIB

Wadahi Diskusi Guru Paud, Pemkot Surabaya Akan Bentuk Graha Paud

i

/qali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menyediakan wadah untuk diskusi guru Paud di setiap wilayah kelurahan dan kecamatan. Wadah tersebut diberi nama dengan Graha Paud.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, graha paud itu dibentuk sebagai wadah diskusi guru paud dalam menentukan kurikulum, fasilitas belajar yang disamakan antara sekolah satu dengan lainnya dan masih banyak lainnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Sediakan Pelayanan Kesehatan di Pustu-Posyandu

"Jadi, masing - masing wilayah ada perwakilan bunda paud, misal satu kelurahan ada lima paud, harus ada satu koordinatornya. Nanti, perwakilan bunda paud itu menjadi penyambungnya ketika di suatu sekolah ada unek - unek yang ingin disampaikan," kata Eri, Jumat (14/10/2022).

Pria yang akrab disapa Cak Eri tersebut berharap, setelah Graha Paud dibentuk, masing - masing perwakilan bunda paud yang berasal dari setiap kelurahan bisa menyampaikan aspirasinya setiap dua minggu sekali.

"Ketika Graha Paud ini terbentuk, akan menciptakan pendidikan karakter yang luar biasa untuk anak - anak. Jangan sampai, membangun sebuah kota itu berjalan sendiri - sendiri, oleh karena itu kami memberikan wadah itu (Graha Paud) sehingga semua guru bisa bertemu di situ," ujar cak Eri.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Bagikan 6 Ribu Paket Sembako Serentak di 31 Kecamatan

Selain itu, Mantan Kepala Bappeko itu menegaskan, tujuan dibentuknya Graha Paud juga untuk mencegah terjadinya kesenjangan antar sekolah ketika memasuki tahun ajaran baru. Cak Eri tidak ingin terjadi sekolah paud satu dengan lainnya sampai kekurangan murid.

"Di lihat nanti, dalam satu kelompok itu ada berapa Paud,  taman bermain dan TK. Kalau sudah dihitung di satu wilayah kelurahan tadi, jangan sampai di satu titik itu ada sekolah yang muridnya lebih banyak daripada sekolah lainnya. Karena itu terjadi di SD, SMP dan SMA," tandas Cak Eri.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Tertibkan Reklame Tak Berizin

Cak Eri khawatir, jika hal itu terjadi di suatu wilayah kelurahan dan Kecamatan, pendidikan anak - anak paud itu akan terhambat dan berdampak bagi masa depan generasi muda Kota Surabaya ke depannya.

"Saya nyuwun tulung Pak Kadispendik (Yusuf Masruh) agar ke depannya tidak ada lagi persaingan, tapi bagaimana bisa saling menunjang dan melengkapi mewujudkan pendidikan yang lebih baik," pungkas Cak Eri. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU