Wagub Emil: UMKM Topang Ketahanan Perekonomian Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 26 Feb 2023 09:37 WIB

Wagub Emil: UMKM Topang Ketahanan Perekonomian Jatim

i

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mengungkapka bahwa ketahanan ekonomi di wilayah Jawa Timur ditopang oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dimana 57 persen perekonomian Jatim disumbang oleh UMKM.

“Sebesar 57 persen perekonomian Jatim disumbang UMKM. Ini mempengaruhi ketahanan ekonomi, namun di sisi lain UMKM ini adalah sektor yang nafasnya pendek sehingga harus diberikan dukungan,” kata Emil kepada awak media di Surabaya, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga: Pasokan Migor Curah Menipis, Kemendag: Masih Mencukupi, Bisa Pakai ‘Second Brand’

Emil mengatakan bahwa saat ini sekitar Rp70 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah disalurkan di Jawa Timur. Angka tersebut setidaknya mampu menjaga kondisi perbankan.

“Ini agar bank tidak segan memberikan kredit demi keberlangsungan pertumbuhan ekonomi Jatim serta Indonesia,” ujarnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2020 mengalami kontraksi sehingga lebih rendah dari rata-rata nasional di angka -2,33.

Selanjutnya pada tahun 2021 berada pada angka 3,56. Namun kemudian mengalami peningkatan pada 2022 sehingga berada di atas nasional dengan angka 5,34.

Selain itu, BPS juga mencatat angka inflasi Indonesia per Januari 2023 sekarang berada di rentang terkendali.

Baca Juga: Perajin Kaligrafi di Tulungagung Banjir Pesanan, Tembus Qatar dan Amerika

Inflasi pada Januari 2023 mengalami penurunan menjadi 5,28 persen (YoY), yang sebelumnya pada Desember 2022 ada di angka 5,51 persen (YoY).

Dari angka tersebut, Indonesia dan Jatim memiliki kesempatan untuk bangkit dan terhindar dari inflasi serta resesi.

“Kita perlu mengingat bahwa definisi resesi adalah mengalami kontraksi dua triwulan berurut-turut. Kita masih punya 98 persen peluang untuk terhindar dari inflasi. Semoga tidak mengalami itu,” tuturnya.

Baca Juga: Fenomena ‘War Takjil’ Ramadhan Jadi Berkah dan Peluang UMKM Tingkatkan Penjualan

Orang nomor dua di Jatim tersebut menyebut bahwa 40 komponen penyumbang inflasi sebesar 40 persen lebih tak menyangkut bahan pangan, melainkan bahan bakar, harga PDAM, harga kontrakan, dan faktor lainnya.

“Untuk menyelesaikan masalah inflasi kita tidak bisa menangani masalah pangan saja,” ucapnya.

Sementara itu, jika dilihat indeks harga konsumen (IHK) berdasarkan hasil survei biaya hidup (SBH), inflasi Jawa Timur didominasi dari kota Surabaya dan Malang yang mencapai kurang lebih 80 persen. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU