Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony Mendorong Upaya Pemkot Hidupkan Kembali THR

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Feb 2023 19:30 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony Mendorong Upaya Pemkot Hidupkan Kembali THR

i

Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya AH Thony saat melakukan sidak ke Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya didampingi dua seniman Surabaya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya sempat menjadi ikon Kota Pahlawan sebagai pusat pertunjukan kesenian dan kebudayaan. Pasca ditutup tahun 2018 lalu, THR kini seperti hutan tengah kota dan bangunya tua yang dipenuhi tubuhan liar dan pohon-pohon besar.

Tak ingin wisata seni dan budaya di Surabaya ini mati, Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya AH Thony bergerak melakukan sidak. 

Baca Juga: Dewan Minta Pemkot Surabaya Serius Tangani Pengelolaan Sampah TPA Benowo 

Didampingi seniman Surabaya Meimura dan pegiat sejarah Cak Nanang Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony berkeliling di area THR. Gedung pertunjukkan terbengkalai yang kini sekelilingnya banyak ditumbuhi semak, menjadi saksi masa jaya wisata murah tersebut.  Sesekali, mereka mengenang ketika THR masih berjaya. 

Taman hiburan yang melegenda tersebut kini makin tenggelam didera jaman. Dulu, THR jadi jujukan wisata hiburan sekaligus wisata seni bagi masyarakat Surabaya dan luar kota. Kejayaan itu ternyata pupus seiring teknologi dan modernitas yang merambah.  

“Transisi dari seni tradisional ke arus modernitas itu dulu mungkin tak ditangkap dengan baik. Andai unsur modernitas dimasukkan di lingkungan ini, mungkin THR masih jalan hingga kini. Saat itu, mungkin pemangku kebijakan belum menangkap itu sebagai hal urgent. Bagaimanapun, jadikan pengalaman sebagai pelajaran besar,” ungkap AH Thony, di sela-sela sidak gedung THR, Jumat (3/2). 

Sidak ini menurut AH. Thony sekaligus menyambut gagasan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk menghidupkan dan membangkitkan kembali tempat tersebut. Ditargetkan pembangunan bakal selesai akhir tahun ini. Secara konsep wahana tidak jauh berbeda dengan THR sebelumnya. Namun akan ada wahana-wahana baru. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Estetika Kota Lama 

Gagasan itu ternyata mendapat respon baik dari masyarakat dan pelaku seni. Thony menuturkan, ia tak menyangka antusiasme masyarakat masih tinggi di tengah gempuran maraknya permainan game di gadget. “Banyak yang bertanya karena tak sabar ingin segera berkunjung. Bahkan, ada yang siap membantu perencanaan itu dengan tulus,” ungkap Thony. 

Pasca pandemi, ekonomi masyarakat banyak menurun. Namun, ketika gagasan pembangunan THR digaungkan, masyarakat justru merespon dengan menyatakan siap menyumbang baik secara moriil maupun materiil. 

Sementara seniman Ludruk Cak Meimura juga menyambut baik rencana itu. Dikatakan Meimura, para seniman bahagia mendengar kabar baik itu karena harapan untuk berkarya kembali di THR masih ada. Menurutnya, empat destinasi pertunjukan seni di Surabaya harus tetap ada. Yakni, gedung ludruk, gedung wayang orang, gedung ketoprak, dan gedung srimulat. Sebab, tak hanya menampilkan pertunjukan, namun disana tercipta pula ekosistem. Terdapat pelatihan anak-anak hingga dewasa. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

“Ini bukan sekadar tontonan tapi juga tuntunan. Sebuah transformasi ilmu yang ekosistemnya harus dijaga. Semoga upaya pembangunan THR ini berujung sukses. Jika perlu, tak harus bergantung pada investor. Kami (seniman,red) yakin kalau Surabaya mampu,” ungkap Meimura yang merupakan pendiri Sanggar Anak Merdeka Indonesia itu. 

Hal itu juga diamini Cak Nanang, sapaan akrab Nanang. Ia mengatakan bahwa THR merupakan wahana pembelajaran budaya dan sejarah. Apalagi tempatnya berada di depan Taman Makam Pahlawan. Ia mendorong Pemkot untuk menjadikan THR sebagai etalase untuk mengenal budaya Kota Pahlawan. 

“Saat orang datang kemari, mereka harus bisa melihat nilai-nilai kepahlawanan. Baik lewat media miniatur, replika, atau lainnya. Lalu, harus disediakan juga open space untuk tempat orang-orang berkreasi,” ungkap Cak Nanang. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU