Home / Ekonomi dan Bisnis : Tepat 10 Nopember ABPD 10,4 triliun Disahkan

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti : Kita Butuh Pahlawan Pemulihan Ekonomi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 11 Nov 2021 20:16 WIB

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti : Kita Butuh Pahlawan Pemulihan Ekonomi

i

Suasana Rapat Paripurna pengesahan APBD Tahun 2022 di ruang rapat lantai 3 DPRD Surabaya Rabu, (10/11). 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Bertepatan dengan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya bersama Pemkot Surabaya mengesahkan ABPD Surabaya tahun 2022 sebesar Rp 10,4 triliun. 

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengatakan, APBD 10.4 Triliun ini merupakan APBD tertinggi sepanjang sejarah dan naik sedikit dari APBD 2020 sebelum pandemi yang mencapai 10,3 triliun. 

Baca Juga: DJP Jatim 2 Gandeng Media untuk Tingkatkan Pencapaian Target Pajak

“Ini kerjasama banyak pihak yang menghasilkan banyak program kegiatan. adapun bicara prioritas anggaran meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Pemulihan Ekonomi dan infrastruktur kita dorong,” ungkap Reni di ruang kerjanya usai Rapat Paripurna pengesahan APBD 2022, Rabu, (10/11). 

Reni menjelaskan, anggaran APBD 2022 10,4 trilyun ini diprioritaskan di beberapa sektor diantaranya, Pendidikan 22,34 persen atau senilai Rp. 2.324.846.009.953, untuk Kesehatan 20,63 persen atau senilai Rp. 2.146.115.654.354.358, Infrastruktur 19 persen atau senilai 2.021.703.889.289 dan Pemulihan Ekonomi 2,16 persen atau senilai 224.856.253.590. 

Menurut Reni dalam pemulihan ekonomi  di Surabaya ini tidak cukup hanya bisa menggunakan APBD 10,4 trilyun untuk menggerakkan Ekonomi. "Surabaya butuh pahlawan pemulihan ekonomi dari banyak kalangan yang berkontribusi bangkitkan ekonomi Surabaya," tegas Reni. 

Reni menjelaskan perlu keterlibatan banyak pihak dari potensi kota Surabaya di bidang ekonomi. 

“Ekosistem di bidang kewirausahaan harus diperkuat dan Pemudahan  perizinan sehingga dapat menarik investor serta menciptakan surabaya aman dan tertib dapat membantu pemulihan ekonomi di Surabaya,” terangnya. 

 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Rencana Tambah 2 Rumah Anak Prestasi

Reni mengatakan APBD 10,4 trilyun berharap menggerakkan sentral ekonomi serta menggerakkan ekonomi warga. Sebetulnya yang bisa merubah Surabaya di 2022 bukan hanya besaran anggaran.   tapi juga terkait sistem pelayanan publik di pelayanan Pemkot. Misal adanya SOTK (Struktur Organisasi Tata Kerja) baru per 1 Januari tahun depan. 

“Anggaran ini akan diimplementasikan menggunakan struktur perangkat daerah yang baru. Ini harus jadi momentum oleh Pemkot Surabaya dengan semangat dan kekuatan mengelola anggaran untuk masyarakat, SDM birokrat hingga tingkat kelurahan dituntut cakap dalam pelayanan” kata Reni. 

Reni berharap program-program Pemerintah kota ini disampaikan kepada masyarakat dan akses dipermudah. “Kami di DPRD bisa melayani. Termasuk postur anggaran juga siap kami sampaikan ke masyarakat,” terangnya. 

Selain itu APBD 10,4 trilyun ini juga mengcover bantuan sarana laptop Pos PAUD Terpadu dan   beasiswa SMA/SMK/MA/MAK serta beasiswa kuliah  yang terus jalan meskipun posnya sekarang di Dispora. Tapi secara kuantiti masih tinggi. jadi ini diantara anggaran pro kesejahteraan warga. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

“Program digulirkan Pemkot Surabaya juga mendukung kader-kader ditingkat kampung. Seperti penganggran RT RW yang naik di tahun 2021, di 2022 kader Kesehatan dan Mudin/ hafidz yang nilainya naik,” katanya. 

Reni menerangkan ada anggaran di 2022 sebanyak 1361 RW di Surabaya mendapatkan bantuan dari Pemkot berupa komputer, LCD, proyektor dan sarana dan prasarana. “Semoga bisa mengakselerasi  digitalisasi pelayanan publik dan smart kampung.   Sehingga mau intervensi UMKM bisa jelas ada data MBR juga ada, Program dari Pemkot sasarannya jelas. Ada pelatihan dan tenaga kerja. Jadi ada hal baru dalam meningkatkan kesejahteraan warga Surabaya,” kata terang Reni. 

Selain itu, penanganan pandemi masih jadi perhatian karena harus diwaspadai gelombang ketiga. “Tapi secara sistem  kita punya pengalaman, Sehingga apapun perkembangan kasus semoga bisa diatasi,” kata Reni. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU