Wali Kota Blitar Ketiban Sial!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 12 Des 2022 21:26 WIB

Wali Kota Blitar Ketiban Sial!

i

Beberapa ruangan dan tempat di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso yang Senin (12/12/2022) dinihari kemarin. SP/Hadi Lestariono

Berharta Kekayaan Rp 1,49 Miliar, Uang Tunainya Rp 400 Juta dan Perhiasan Istrinya Dirampok Saat di Rumah Dinasnya, Pagi Jelang Subuh

 

Baca Juga: Satlantas Polres Blitar Kota Lakukan Survei Pengaturan Arus Lalu Lintas

Perampok Masuk Rumah Dinas Menggunakan Avanza Pelat Merah

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Hal diluar dugaan dalam aksi perampokan Senin (12/12/2022) dinihari WIB kemarin. Perampok dengan berani merangsek rumah dinas orang nomor satu di Kota Blitar di Jalan Sudanco Supriyadi 18 Blitar, pagi dinihari menjelang Subuh. Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Blitar Santoso beserta istri dan tiga petugas jaga dari Satpol PP Kota Blitar, pun disekap. Uang tunai Rp 400 juta dan beberapa perhiasan, digondol. Peristiwa ini pun membuat geger warga Blitar Raya dan Jawa Timur.

Padahal, Wali Kota Blitar Santoso sendiri, dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 31 Desember 2021 lalu, hartanya hanya sebesar Rp 1.498.000.000 alias Rp 1,49 Miliar. Dengan rincian kas tunai dan setaranya Rp 125 juta, tanah bandunan Rp 800 juta, Kendaraan Rp 551 juta.

Sedangkan, yang berhasil digondol perampok di rumah dinas Wali Kota Blitar, uang tunainya Rp 400 juta. Selain ada sejumlah perhiasan milik istrinya Tetty Wulandari. Selain itu, ponsel pintar (smartphone) pribadi milik Wali Kota Santoso juga ikut digasak.

Dari informasi lapangan yang dihimpun koresponden Surabaya Pagi di Blitar, Senin (12/12/2022), peristiwa terjadi sekitar Senin (12/12/2022) pukul 02:45 dini hari WIB. Para pelaku diduga dilakukan oleh 5 orang.

Saat masuk area halaman rumah dinas Wali Kota, para pelaku lebih dulu melumpuhkan 3 petugas Satpol PP Kota Blitar yang ditugaskan berjaga di rumah dinas Wali Kota Santoso.

Setelah masuk ke dalam rumah, pelaku juga melumpuhkan Wali Kota dan istrinya Tetty Wulandari dengan cara diikat kedua tangannya serta disekap di dalam salah satu ruang kamar. Dalam aksi tersebut para pelaku yang diduga berjumlah empat orang ini mengancam kelima korban itu dengan senpi dan sajam.

 

Avanza Pelat Merah

Sedangkan, dari informasi petugas jaga lainnnya, sebelumnya sekitar Senin dinihari pukul 02:15 WIB, masuk sebuah mobil jenis Avanza putih dengan menggunakan pelat merah (kendaraan dinas Instansi).

Langsung mobil Avanza itu masuk ke teras parkir rumah dinas wali kota. Tidak lama berselang, turun 5 orang dan langsung melakukan penyekapan ke 3 petugas di bawah todongan sajam.

"Setelah melumpuhkan petugas piket, tiga pelaku masuk ke ruang rumdin wali kota dan mencari keberadaan wali kota, selanjutnya dengan cepat Pak Wali dengan istrinya disergap dan diikat bahkan (mulutnya) dilakban," ujar salah satu petugas di TKP pada koresponden Surabaya Pagi, Senin (12/12/2022).

 

Ciri-ciri Perampok Terdeteksi

Sedang Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono SH S.IK.M.Si bersama Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharianto, kepada wartawan di TKP mengungkapkan ciri-ciri salah satu pelaku bisa terdeteksi dan terungkap, meski para pelaku menggunakan masker dan merusak salah satu decoder CCTV di rumah dinas Wali Kota Santoso.

Dari keterangan para saksi dan rekaman CCTV yang masih aman, diperoleh gambaran satu di antara pelaku memakai jaket dengan gambar lambang bendera Indonesia.

"Dari keterangan, ada salah satu saksi yang melihat seorang pelaku memakai jaket bergambar lambang Bendera Indonesia," ungkap AKBP Argo kepada wartawan di lokasi, Senin (12/12/2022).

Ciri-ciri lainnya, tambah Argo, bahwa para pelaku berbadan tegap , rambut pendek dengan memiliki gerakan cepat. "Mereka punya gerakan cepat. Wajah mereka ditutup dengan masker," lanjut Argo.

Hanya saja, Kombes Pol Totok menegaskan, digital video recorder (DVR) CCTV di rumah dinas Wali Kota Blitar, hilang dan diduga dibawa perampok.  "Hasil olah TKP CCTV dibawa pelaku," kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharianto di Mapolres Blitar Kota.

Namun, polisi saat ini tengah berkoordinasi dengan Kominfo untuk mencari alternatif CCTV lain.

"Saat ini sedang koordinasi dengan kominfo untuk mencari alternatif CCTV yang lain," tegasnya.

Tim gabungan, tambah dia, telah melakukan olah TKP usai salat zuhur atau sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Saat ini, tim gabungan akan melakukan evaluasi hasil olah TKP.

"Hasil olah TKP tadi, ada empat titik yang dilakukan olah TKP. Tentu secara teknis tidak bisa disampaikan, karena bagian dari evaluasi dan untuk kepentingan penyelidikan," terangnya.

 

Kapolres Turun Sendiri

Usai mereka masuk ke dalam rumah dinas Wali Kota Blitar, mereka langsung menyekap tiga penjaga depan Satpol PP Blitar Kota dan Wali Kota Santoso serta Tetty Wulandari istrinya.

"Memang ada peristiwa pencurian dengan kekerasan, dengan korban pak wali kota dan istrinya, serta tiga petugas satpol PP yang piket di rumah dinas juga disekap para pelaku, kami masih melakukan penyelidikan termasuk memeriksa saksi saksi," ungkap Kapolres AKBP Argo Wiyono, Senin (12/12/2022).

Polres Blitar sendiri bergerak cepat, setelah mendapat informasi telah terjadi perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar. Dipimpin Kapolres Blitar Kota, bersama seluruh anggotanya yang malam itu piket baik dari Sat Sabhara, Reskrim dan Sat Intel, termasuk Kasat Reskrim, Kasat Intel dan Kasat Sabhara guna melakukan pengamanan.

Guna melakukan olah TKP Polres Blitar Kota dibantu dari Team Inafis dari Polda Jawa Timur, sementara halaman rumah dinas sampai sudut sudut rumdin dipasang police line dan dinyatakan steril.

Baca Juga: Perang Sarung di Blitar Digagalkan, Belasan Remaja Diamankan

 

Lewat Pintu Samping

"Diduga pelaku ada 4 sampai 5 orang yang beraksi. Mereka masuk melalui pintu samping. Dari pemeriksaan sementara, mereka menggunakan mobil pelat merah, untuk kelabui petugas piket," kata AKBP Argo Wiyono.

Selain menyekap tiga petugas Satpol PP dan Wali Kota Santoso dan istri, pelaku juga merusak beberapa decoder CCTV yang berada di rumah dinas Wali Kota Blitar itu.

"Setelah menyekap dan mengambil sejumlah barang. Pelaku juga melumpuhkan dan merusak decoder CCTV. Tetapi masih ada CCTV yang masih bisa terlacak," lanjut Argo Wiyono.

 

Pelaku Sudah Ketahui Lokasi

Diduga para pelaku beraksi sekitar pukul 03.00, juga dipastikan para pelaku sudah mengetahui lokasi TKP. Hal ini terkuak karena para pelaku sudah langsung menyasar ke beberapa ruangan khususnya kamar milik Wali Kota Blitar dan istri.

Ditambah, pelaku beraksi saat masjid yang berada di depan rumah dinas Wali Kota, sedang mengkumandangkan tarkim jelang adzan Subuh.

 

Didengar Takmir Masjid

Karena lokasi rumah dinas Wali Kota Blitar berdekatan dengan masjid, Takmir masjid Syuhada Haji pun mendengar adanya teriakan di dalam komplek rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso.

Mbah Har, Takmir Masjid Syuhada Haji, saat ditemui beberapa wartawan, mengungkapkan, usai salat Subuh berjamaah, beberapa warga sekitar tidak langsung pulang ke rumah masing-masing. Saat itulah mereka mendengar terikan minta tolong yang suaranya bersumber dari dalam rumah dinas Wali Kota Blitar.

"Setelah salat subuh itu, terdengar orang teriak minta tolong.. tolong..! Tapi saya gak ke sana, cuma orang-orang (jamaah) yang masuk ke sini (masjid)," kata Mbah Har.

Hal senada juga diungkapkan salah satu jemaah yang baru selesai salat Subuh, Trimo. Trimo mendengar suara minta tolong dari sebelah timur masjid, menuju pintu sisi barat Gedung Kusumo Wicitro. "Dengar teriakan, mint atolong. 'Tolong pak. tolong pak! gitu. Cukup keras teriakannya. Terdengar dari sini (masjid)," kata Trimo.

Namun, Trimo takut mendatangi lokasi, karena suara itu terdengar dari arah rumah wali kota. "Saya kira orang gila yang teriak-teriak. Ya tidak langsung ke sana, karena takut itu rumah wali kota," lanjutnya.

Baca Juga: Polda Jatim SP3 Kasus Penipuan Investasi, Ibu di Surabaya Kecewa Tak Dapat Keadilan

 

Polisi Salat Subuh

Trimo sempat mengikuti seorang polisi yang mengecek rumah dinas wali kota Blitar. Dia melihat seorang petugas jaga dalam kondisi tangan dan kaki diikat. Kemudian matanya ditutup dengan lakban.

"Ada polisi yang salat jemaah, terus mencari suara teriakan itu. Saya ikut masuk juga, lihat ada yang diborgol (diikat) tangan dan kakinya, matanya ditutup," jelasnya.

Seorang petugas jaga itu berada di luar atau sekitar 100 meter dari pos jaga. Kemudian ada dua orang petugas jaga berada di dalam pos jaga. Keduanya juga ditemukan dalam kondisi terikat di lantai pos jaga dan di atas kursi. Kedua petugas itu juga ditutup mulut dan matanya menggunakan lakban hitam.

"Cuma lihat petugas jaga saja. Tidak masuk ke dalam (rumdin) karena takut. Ya, hanya ngintip sedikit," terangnya.

Trimo meninggalkan lokasi setelah beberapa polisi datang ke lokasi. Sementara kejadian itu terjadi sebelum salat Subuh. Namun, polisi baru cek lokasi setelah salat Subuh.

 

PDIP Desak Polisi Tangkap Perampok

DPD PDI Perjuangan Jawa Timur mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas perampokan dan penyekapan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso. Diketahui Santoso merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih.

"Terhadap peristiwanya sendiri, saya berharap pihak kepolisian secepatnya bisa mengungkap dan menuntaskan masalah tersebut," tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi saat dikonfirmasi, Senin (12/12/2022).

Kusnadi merasa prihatin dengan peristiwa tersebut. Dia tak menyangka, komplotan perampok itu dapat merangsek masuk ke rumah dinas orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar.

Tak hanya itu, mereka juga bisa menggasak ponsel, uang Rp400 juta, hingga perhiasan.

"Saya prihatin dengan kejadian tersebut. Tapi peristiwa itu hendaknya menjadi pembelajaran bagi kita, apapun jabatan kita semua peristiwa bisa menimpa siapa pun," kata Kusnadi.

Ketua DPRD Jatim itu juga mengajak kepada seluruh warga di Jatim untuk lebih waspada. Ia meminta agar musibah yang menimpa kadernya itu bisa menjadi pelajaran untuk semuanya.

"Maka kehati-hatian jangan pernah lupa. Kepada seluruh lapisan masyarakat, mari tetap kita jaga kondisi kondusifitas lingkungan kita masing-masing," pungkasnya. les/rko/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU