Wali Kota Kediri, Galakkan UMKM Digital untuk Pengangguran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 31 Agu 2020 22:09 WIB

Wali Kota Kediri, Galakkan UMKM Digital untuk Pengangguran

i

Berbagai produk UMKM Kota Kediri ditampilkan di Instastory, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.

 

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Badai Corona mengubah tatanan yang sudah ditata rapi selama bertahun-tahun. Seperti layaknya daerah lain, pandemi Corona secara otomatis mendongkrak angka pengangguran di Kota Kediri. Pemkot Kediri mencatat, tingkat pengangguran terbuka mencapai 4,22 persen akibat pandemi.

Baca Juga: Pasokan Migor Curah Menipis, Kemendag: Masih Mencukupi, Bisa Pakai ‘Second Brand’

Padahal, angka pengangguran terbuka di Kota Kediri sempat berhasil turun di bawah angka pengangguran terbuka Provinsi Jawa Timur di awal tahun 2019.  Pasalnya di tahun 2018, angka pengangguran di Kota Kediri sebesar 3,63 persen.  Sedangkan Provinsi Jawa Timur lebih tinggi, di angka 3,99 persen.

Rasa sedih kehilangan pekerjaan dirasakan oleh Rudi (37), salah satu warga Kota Kediri yang langsung menganggur karena toko baju tempat dia  bekerja sepi dan akhirnya tutup. “Mau gimana lagi, kita dipaksa paham dengan keadaan ini. Langsung nganggur, juragan pun tak kasih pesangon karena kondisi ini bukan salah dia,” terang pria beranak 2 ini.

Ia menambahkan, kini ia hanya bisa pasrah dan kerja serabutan yang belum tentu ad setiap hari. “Sekarang apapun saya lakukan, demi menghidupi anak dan istri saya,” ucap Rudi lagi.

Senada, Nana (29) mengungkapkan kepedihannya karena tiba-tiba jobless. Sebab menurut wanita asli kelahiran Kota Kediri ini, sebelum virus Corona menyerang, perusahaan tempat ia bekerja baik-baik saja. “Eh dua bulan Covid 19 menyerang Indonesia, perusahaan tutup karena bos gak ada orderan masuk. Saya nerima aja, gak bisa berbuat apa-apa,” ucap wanita manis berambut sebahu ini.

Apa yang dirasakan Rudi dan Nana ini gambaran dari para pengangguran dadakan akibat Covid 19. Hal serupa dirasakan banyak warga Kota Kediri lainnya bahkan mayoritas masyarakat sedunia.

Lalu untuk mengatasi tingginya penangguran ini,  apa yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri?  Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, pihaknya melakukan beberapa upaya. Salah satunya, mendorong pengangguran untuk beralih jadi pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Karena, kata Mas Abu, dirinya punya terobosan dalam menghidupkan UMKM di kota yang ia pimpin. “Seperti belanja instan dari rumah (Bi Imah), pelatihan produk UMKM Go Digital, dan live review di instagram. Kalau kita mau berupaya semaksimal mungkin saya rasa akan banyak peluang. Di media online juga banyak dijelaskan di tengah krisis ekonomi ini berbagai kebijakan ekonomi yang kita lakukan memberikan dampak dan sangat membantu,” jelas pria yang akrab dipanggil Mas Abu ini, kemarin.

 

Manfaatkan IG Pribadi

Beberapa waktu terakhir, marak gerakan sosial promosi produk lokal serta UMKM di media sosial para pesohor. Hal serupa juga dilakukan oleh Mas Abu. Walikota dua periode ini saat ini mulai rajin mengunggah info terkait produk-produk UMKM setempat di Instagram Story pribadinya.

Abu mengungkapkan, hal tersebut dia lakukan sebagai bentuk memberikan dukungan kepada UMKM untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19 ini.

Terlebih, saat ini pemerintah pusat juga tengah merancang realisasi wacana kelaziman baru (new normal) agar kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan, pemerintahan dan lain-lain dapat kembali berjalan.

Mas Abu mengatakan, bila ingin dipromosikan oleh wali kota, tinggal menampilkan foto yang bagus di IG masing-masing kemudian tag di IG @Abdullah_abe.

Nanti, unggahan tersebut akan ditayangkan ulang di IG resmi Mas Abu.

Baca Juga: Perajin Kaligrafi di Tulungagung Banjir Pesanan, Tembus Qatar dan Amerika

Sejauh ini, selain ditampilkan di Instastory, unggahan tersebut masih dapat disimak ulang karena disimpan dalam highlight IG berjudul Mall UMKM Kediri pada akun tersebut.

“Di instastory hanya memuat 100 UMKM, kita akan pikirkan bagaimana agar bisa tampil lebih dari 100,” kata Mas Abu.

Pada dasarnya, lanjut Abu, pihaknya mendukung sepenuhnya usaha UMKM di Kota Kediri. Usaha-usaha yang berbasis produksi di Kota Kediri, menurutnya tak hanya menghasilkan produk unggulan, melainkan juga akan melibatkan banyak tenaga kerja. 

UMKM yang eksis sebagian besar punya pola kerja padat karya, sehingga akan mengurangi angka pengangguran dan menampung pekerja kreatif warga Kota Kediri. UMKM kebanyakan bergerak di bidang makanan dan minuman, ada juga bidang kerajinan, fashion, dan juga jasa.

Bila berbasis produksi, bukan reseller, akan didukung dengan promosi tersebut.

“Kita ingin tidak hanya terpaku pada satu industri besar saja, tapi dari sektor UMKM. Selain itu, juga sektor pendidikan,” tambah Mas Abu.

 

Follower Bertambah

Baca Juga: Fenomena ‘War Takjil’ Ramadhan Jadi Berkah dan Peluang UMKM Tingkatkan Penjualan

Sejumlah pemilik UMKM lokal pun mengaku terbantu atas promosi yang dilakukan wali kota itu.

"Follower kami jadi nambah," kata Lusia Nira, pemilik Garcia Snack, UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman.

Usaha yang dirintis sejak tahun 2016 kini mulai berkembang dan kini Garcia Snack tak hanya menyediakan makanan ringan, tapi juga nasi berbagai menu.

“Atas dukungan pelanggan saya buka outlet tahun 2018 di Jalan Erlangga,” tambah Lusia.

Outlet-nya berupa gerobak yang melayani makan di tempat dan take away.  Selama pandemi, lebih banyak take away dan pemesanan via daring.

Mas Abu menambahkan meskipun Kota Kediri ini kota yang kecil namun Pemerintah Kota Kediri terus berupaya untuk menyemarakkan kota. “Kita berikan peluang untuk investor ataupun UMKM untuk berkembang di Kota Kediri. Meskipun Kota Kediri ini kecil namun kota kita ini produktif. Sehingga kita menunjukkan walaupun kita memiliki kota yang kecil namun kota ini cantik, seksi dan sangat diperhitungkan,” ungkapnya.can

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU