Wali Kota Ning Ita Fokus Kembangkan Pendidikan Berbudaya di Bumi Majapahit

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 30 Okt 2021 17:22 WIB

Wali Kota Ning Ita Fokus Kembangkan Pendidikan Berbudaya di Bumi Majapahit

i

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat Gebyar Seni Anugerah Prestasi dan Puncak Teaching Challenge di Pendopo Sabha Krida Tama, Rumah Rakyat, Sabtu (30/10/2021) sore. SP/Dwi Agus Susanti

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto menginginkan pendidikan di Kota Mojokerto menjadi pendidikan yang berbudaya.

Selain meningkatkan sarana prasarana pendidikan, Kota Mojokerto juga fokus membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas intelektual, emosional dan spiritual. Hal itu disampaikan Wali Kota Monokerto, Ika Puspitasati saat memberikan sambutan dalam acara Gebyar Seni Anugerah Prestasi dan Puncak Teaching Challenge di Pendopo Sabha Krida Tama, Rumah Rakyat, Sabtu (30/10/2021) sore.

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

"Mulai tahun 2021 saya telah menggabungkan fungsi pendidikan dan kebudayaan menjadi satu dinas. Ini bukan tanpa sebab, karena saya ingin pendidikan di Kota Mojokerto menjadi pendidikan yang berbudaya," ujarnya.

Ia menyebut, jika Pendidikan dan Kebudayaan dijadikan menjadi satu nomenklatur kedinasan maka keinginannya tersebut akan lebih mudah terwujud. Tentu melalui upaya sinergis besama antara pemerintah, unsur penyelenggara pendidikan negeri dan swasta se Kota Monokerto serta dukungan forum CSR.

"Hari ini telah muncul seni-seni budaya yang merupakan ciri khas kerajaan majapahit. Budaya nenek moyang kita ini telah menjadi bagian kehidupan anak-anak kita, inilah salah satu indikator yang bisa kita lihat wujudnya dalam gebyar seni hari ini," ujarnya bangga.

Masih kata Ning Ita, pendidikan yang berbudaya ini bisa terwujud melalui penanaman pendidikan karakter sejak dini. Utamanya saat anak didik berada di usia emasnya (golden age), yakni mulai dari tingkat PAUD hingga tingkat SD.

"Kita tanamkan pondasi dasar tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga cerdas secara emosional dan spiritual. Karena cerdas spiritual inilah bagian budaya bangsa kita," tegasnya.

Untuk itu, Ning ita berharap, tenaga pendidik wajib bisa menanamkan kecerdasan spiritual kepada anak didiknya. Karakter itu harus ditajamkan sejak dini. Karena menurutnya, tidak ada artinya kecerdasan intelektual tanpa didukung kecerdasan spiritual.

Baca Juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri

"Ibaratnya seperti anak panah yang melesat cepat tanpa arah dan tujuan yang jelas," cetusnya.

Lebih lanjut, Ning Ita mengatakan, pembangunan infrastruktur dan SDM Kota Mojokerto telah dilaksankaan secara seiring sejak tahun 2019 lalu. Tak hanya infrastruktur akademis pendidikan yakni revitalisasi bangunan sekolah, pembangunan infrastruktur non akademis juga digencarkan.

"Infrastruktur keolahragaan terus kita genjor, melalui proyek revitalisasi lapangan sepak bola Pangreman, GOR Majapahit, GOR Ahmad Yani dan sarana pelatihan olah raga basket," tegasnya.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

Untuk pembangunan SDM, ujar Ning Ita, Kota Mojokerto juga telah meraih capaian luar biasa tahun 2020 kemarin. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, IPM Kota berjuluk 'Spirit of Majapahit' ini melesat ke angka 78.04.

"Alhamdulillah IPM kita tahun 2020 kemarin sudah mencapai 78,04. Kurang dua digit lagi, maka IPM Kota Mojokerto setara dengan Kota Surabaya yakni 80," ujarnya.

IPM ini merupakan tolak ukur keberhasilan suatu daerah dalam membangun sumber saya manusia (SDM) nya. Karena semakin tinggi IPM, berarti menandakan semakin tinggi kualitas pendidikan daerah tersebut.

"Kita terus berupaya keras untuk meningkatkan IPM secara gradual dari tahun ke tahun. Jadi kita tidak hanya terpatri memenuhi wajib belajar 9 tahun dari pemerintah, tapi juga bagaimana ditingkatan menjadi wajib belajar 12 tahun atau lebih," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU