Wali Kota Ning Ita Gandeng Baznas dan 11 Lembaga Amil Zakat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 17 Jun 2022 12:51 WIB

Wali Kota Ning Ita Gandeng Baznas dan 11 Lembaga Amil Zakat

i

Peresmian program gagasan Kantor Kementerian Agama bekerja sama dengan Baznas Kota Mojokerto dan 11 Lembaga Amil Zakat (LAZ).

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari mendapat kado istimewa di hari jadi Kota Mojokerto Ke-104. Kampung marginal yang didominasi masyarakat menengah kebawah tersebut ditunjuk sebagai Kampung Zakat Terpadu (KZT) pertama di Kota Mojokerto.

Peresmian program gagasan Kantor Kementerian Agama bekerja sama dengan Baznas Kota Mojokerto dan 11 Lembaga Amil Zakat (LAZ) ini dilakukan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat Jumat Berkah di Lingkungan Balongrawe, Jumat (17/6/2022) pagi.

Baca Juga: Pj. Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Berzakat, Infak dan Sodaqoh Melalui Baznas

Ning Ita sapaan akrab Wali Kota mengatakan lingkungan Balongrawe menjadi satu-satunya Kampung Zakat Terpadu di Kota Mojokerto. "Kenapa balongrawe?, karena tingkat ekonomi sebagian besar warganya masih menengah kebawah. Semoga dengan adanya Kampung Zakat Terpadu ini bisa mengangkat kondisi ekonomi dan sumber daya manusianya agar menjadi lebih baik," harapnya.

Masih kata Ning Ita, kampung Balongrawe selama ini selalu menjadi prioritas program bantuan sosial (bansos) baik yang bersumber dari pundi APBD maupun APBN. Semisal, Bantuan untuk yatim dhuafa, bantuan lansia, beasiswa sekolah serta program bedah rumah.

"Kali ini kita ingin bersinergi dengan Kementerian Agama, Baznas Kota Mojokerto dan 11 lembaga amil zakat lainnya untuk ikut bersama-sama mensejahterakan warga melalui zakat. Karena memang anggaran pemerintah memiliki keterbatasan untuk bisa menjangkau semuanya," tegasnya. Masih kata Ning Ita, kampung balongrawe dulunya adalah kampung marginal, namun berkat sentuhan pemerintah akhirnya kampung ini secara bertahap menjadi kampung yang mandiri dan berdaya saing.

"Pemerataan pembangunan terus kita gencarkan, sehingga kemajuan wilayah itu tidak hanya di monopoli oleh satu atau dua kelurahan saja. Tapi merata di seluruh kelurahan di Kota Mojokerto," tukasnya.

Baca Juga: Baznas Banyuwangi Salurkan Bantuan Modal untuk Usaha Mikro

Hasilnya, berdasarkan hasil survey indeks gini terbaru, tingkat ketimpangan Kota Mojokerto sudah rendah. Artinya pembagunan di segala bidang sudah merata antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. "Ini yang kita harapkan, kemajuan dan kesejahteraan bersama seluruh warga. Dan itu tidak akan tercapai tanpa ada sinergi dari berbagai pihak. Salah satunya sinergi dan kolaborasi dari Baznas dan sejumlah Lembaga Amil Zakat ini," tukasnya.

Ketua BAZNAS Kota Mojokerto, Dwi Hariadi dalam laporannya mengatakan Kampung Zakat Terpadu Kota Mojokerto di Balongrawe dibentuk berdasar amanat Undang-undang dan peraturan pemerintah tentang pengelolaan zakat.

"Ini adalah kado hari jadi Kota Mojokerto ke-104. Kita akan bersama-sama gotong royong menyelesaikan masalah sosial kemanusiaan yang ada di lingkungan ini," ujarnya.

Baca Juga: Baznas Probolinggo Siapkan Sembako Jelang Ramadhan

Senada dikatakan, Mashudi, Brand Manager Global Zakat dan ACT Kota Mojokerto. Ia mengaku tertarik berpartisipasi dalam KZT Balongrawe lantaran memiliki visi dan misi yang sama dalam membantu menyelesaikan problematika sosial ekonomi masyarakat.

"Kita sering salurkan bantuan di lingkungan balongrawe, karena dari hasil asassemen dan survey tim kita, tingkat ekonomi warga balongrawe masih banyak yang menengah ke bawah," ucapnya.Dwi

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU