SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Wali kota Ika Puspitasari mengikuti pengajian Nariyah di komplek makam KH. Achyat Halimy (Abah Yat), Jl. Wachid Hasyim, No.41, yang digelar Pengurus Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Mojokerto, pada Minggu (24/7/2022).
"Ini merupakan salah satu kegiatan rutin muslimat yang jangan pernah ditinggalkan selama kita masih diberikan nikmat sehat dan kesempatan," ujar sosok yang terpilih menjadi Ketua PC Muslimat NU Kota Mojokerto masa khidmah 2022-2027 ini.
Baca Juga: Respon Cepat Aduan Masyarakat, PJ Ali Kuncoro Sidak TPS Benpas dan TPA Randegan
Lebih lanjut sosok yang akrab disapa Ning Ita ini ingin ada kesepakatan dalam menyamakan jadwal kegiatan rutinan PC Muslimat NU Kota Mojokerto.
"Kalau rutinan tahlil kubro sepakat seluruh anak cabang (ancab) melaksanakan di ahad pertama setiap bulan, kalau Nariyahan di setiap ancab sepakat ahad ke empat setiap bulan. Ini kesepakatan bersama agar kegiatan di seluruh ancab berjalan serempak dengan waktu yang sama," jelasnya.
Sementara untuk kegiatan tahlil kubro di tingkat cabang (se-Kota Mojokerto), Ning Ita mempersilahkan untuk menggunakan masjid agung Al-Fattah alun-alun Kota Mojokerto untuk dipergunakan sebagai tempat menggelar tahlil kubro.
Baca Juga: Realisasi Pajak Kota Mojokerto Naik Signifikan Capai Rp 71,4 Miliar
"Karena jumlah anggota muslimat se-Kota Mojokerto ini ribuan, maka saya memiliki usulan untuk kegiatan se-Kota Mojokerto sebaiknya di tempatkan di masjid agung Jami' Al-Fattah alun-alun, Insya Allah akan menampung semuanya," terangnya.
Dalam kesempatan ini, Ning Ita bersama puluhan pengurus dan ratusan anggota PC Muslimat NU Kota Mojokerto melantunkan sholawat Nariyah, selawat Burdah, serta membaca Qs- Yasin, hingga Al-Waqiah.
Baca Juga: Pimpin Apel Pagi Pasca Libur Lebaran, Pj Ali Kuncoro Ingatkan PR Sudah Menanti
Menutup pengajian Nariyah hari ini, petinggi Pemkot Mojokerto tersebut ziarah ke makam KH. Achyat Halimy (Abah Yat), yang merupakan pendiri Laskar Hizbullah Kota Mojokerto, dan memiliki jasa besar dalam perjuangan melawan tentara sekutu yang akan kembali menjajah untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dwi
Editor : Moch Ilham