Wali Kota Ning Ita Studi Banding Penanggulangan HIV-Aids di Solo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 20 Nov 2022 16:26 WIB

Wali Kota Ning Ita Studi Banding Penanggulangan HIV-Aids di Solo

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Jawa Timur, Ika Puspitasari ajak puluhan anak dengan HIV-AIDS yang ada di Yayasan Lentera Surakarta berbelanja makanan dan minuman di minimarket setempat. Nampak wajah sumringah dan antusias anak-anak memilih sendiri apa yang ingin mereka beli.

Hal ini dilakukan wali kota Ika Puspitasari saat kunjungan studi banding penanggulangan HIV-AIDS dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan jejaring rujukan pelayanan HIV-AIDS di Kota Mojokerto, ke Yayasan Lentera Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/11).

Baca Juga: Pj Wali Kota Mojokerto Apresiasi Eksistensi dan Peran Kepala OPD Wanita di Hari Kartini

Yayasan Lentera Surakarta sendiri merupakan satu-satunya di Indonesia, yayasan yang menangani dan merawat anak-anak yatim-piatu dengan HIV-AIDS dari berbagai daerah se-Indonesia.

Dalam kunjungan studi banding tersebut, rombongan Wali Kota bersama Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesPPKB), Komisi Penanggulangan HIV-AIDS (KPA) dan Pegiat HIV-AIDS Kota Mojokerto diterima langsung oleh pendiri sekaligus Ketua Yayasan Lentera Surakarta, Yunus Prasetyo.

"Kami ingin melihat secara langsung bagaimana rumah singgah lentera ini dalam melakukan satu skema untuk merawat anak-anak dengan HIV-AIDS. Paling tidak ini bisa menjadi satu perbandingan, kita ingin dapat ilmunya dari Kota Surakarta ini. Apa yang bisa kami dapatkan dari sini mungkin bisa kita terapkan dalam penanganan HIV-AIDS di Kota Mojokerto," terang Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

Wali kota yang juga sekaligus Ketua KPA Kota Mojokerto tersebut mengatakan, harus ada upaya edukasi yang masif kepada masyarakat bahwa HIV-AIDS itu tidak akan menular hanya melalui interaksi, sehingga merawat anak-anak dengan HIV-AIDS bukan menjadi sebuah potensi akan tertular.

Baca Juga: Kurangi Sampah ke TPA, Bank Sampah dan Budidaya Magot Jadi Prioritas Pj Ali Kuncoro

"Stigma ini yang masih melekat cukup kuat di masyarakat Indonesia secara umum, ini lah yang menjadi tugas kita bersama. Bahwa penularan HIV-AIDS hanya bisa dengan interaksi khusus, misalnya melalui hubungan sexual, selama itu tidak terjadi kan tidak akan menularkan kepada siapapun meskipun mereka kita rawat," jelasnya.

Senada dengan Ning Ita, Ketua Yayasan Lentera Surakarta, Yunus Prasetyo menjelaskan bahwa penanggulangan HIV-AIDS harusnya dilakukan secara terpadu, tidak hanya menjangkau resiko tinggi, namun juga masyarakat umum harus memahami bahwa orang dengan HIV-AIDS tidak boleh dikucilkan.

"Penanggulangan HIV-AIDS ini harus dilakukan secara terpadu, masyarakat juga harus diberi pemahaman bahwa HIV-AIDS bukan sebuah momok, sehingga ketika ada kasus anak yatim-piatu yang dipelihara oleh keluarga besarnya jangan sampai putus obat," jelasnya.

Baca Juga: Stok PMI Mulai Menipis, Pj Ali Kuncoro Kerahkan Ratusan ASN Ikut Donor Darah Massal

Saat ini, Yayasan Lentera Surakarta ditinggali 39 anak dengan HIV-AIDS, dengan usia termuda tujuh bulan dan yang paling dewasa 17 tahun. Dimana 90 persen yatim-piatu, sementara 7 anak dalam kondisi yatim.

Hadir mendampingi Ning Ita dalam studi banding di Yayasan Lentera Surakarta, Sekretaris DinkesPPKB Kota Mojokerto dr. Farida Mariana, dan Sekretaris harian KPA Kota Mojokerto, drg. Didik Pramudiyanto.

Sebagai informasi, kegiatan study tiru penanggulangan HIV-AIDS yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto tidak hanya ke Yayasan Lentera Surakarta, namun juga akan dilakukan studi tiru ke Yayasan Kebaya Yogyakarta pada keesokan harinya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU