Home / Hukum dan Kriminal : Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar

Wali Kota Santoso Buka Suara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 13 Des 2022 16:50 WIB

Wali Kota Santoso Buka Suara

i

Wali kota Blitar Santoso saat akan memberikan keterangan terkait kasus perampokan dan penyekapan yang dialaminya kepada awak media. SP/Hadi Lestariono

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Pasca terjadinya perampokan di rumah dinasnya pada Senin (12/12) dini hari, orang nomor satu di Pemkot Blitar ini membeberkan apa yang dialami ia dan istri saat kejadian.

Pada wartawan pada Selasa (13/12) siang, Santoso menceritakan kronologis penyekapan dirinya dan Tetty Wulandari istrinya dalam kamarnya. 

Baca Juga: 4 Perampok di Malang Tertangkap, 2 Masih Buron

“Saat itu istri saya setelah sholat Tahajud sambil menunggu sholat subuh pintu kamar saya digedor gedor dari luar dan akhirnya jebol, dan masuklah 3 orang langsung menodongkan sebuah pisau sepanjang sekitar 40 cm, setelah itu tangan kami diikat kebelakang dan menutup mata dan mulut saya dengan lakban termasuk istri saya," kata Santoso pada wartawan.

Lebih dari itu Santoso diminta tunjukan brankas,  karena Santoso tidak mempunyai brankas, ia pun mempersilahkan para pelaku membuka almarinya yang tak dikunci.

"Karena saya gak punya brankas saya suruh buka lemari saya dengan kode tunjuk jari ke arah lemari, karena saya gak bisa bicara dan posisi saya telungkup saat itu, yang menjawab istri saya, kan cuna tangan yang diikat, setelah berhasil membawa kabur perhiasan dan uang saya yang saya kumpulkan honor dari membawa kegiatan, saya bisa teriak-teriak minta tolong, gak ada respon, ternyata petugas jaga juga dalam keadaan yang sama seperti saya, setelah itu para pelaku minta ditunjukan keberadaan CCTV," tambah Santoso.

Juga Santoso mengaku tak punya ajudan atau asisten pribadi di rumah, dan setiap malam, hanya ada satpol PP yang bertugas jaga.

Santoso juga menyampaikan tak sempat mengenali wajah para perampok tersebut. Dia juga tak bisa memastikan apakah ada yang membawa senjata api.

Baca Juga: Rumah di Malang Dirampok, Korban Disekap dan Dilakban

"Tapi ada yang bawa parang sekitar 40 cm," ungkap mantan wawali Kota Blitar ini.

Diberitakan sebelumnya, kawanan perampok menyatroni rumdin wali kota Blitar, Senin (12/12). Mereka menyekap 5 orang, antara lain wali kota, istri wali kota, dan 3 petugas satpol PP penjaga pos.

Menurut keterangan polisi, perampok diduga ada 4-5 orang, uniknya mereka naik mobil pelat merah saat beraksi untuk masuk ke halaman rumah dinas wali kota, selanjutnya para pelaku menyekap petugas jaga, mereka masuk ke rumdin lewat pintu samping dan mengambil DVR CCTV.

Baca Juga: Siswi TK Meninggal Dunia saat Bermain Hujan-hujanan di Depan Rumah

 

Selanjutnya menurut keterangan Dirreskrimum Polda Jawa Timur Kombes Totok Suharyanto pada wartawan pada Senin (12/12) malam bahwa pihaknya saat olah TKP di rumah dinas wali kota sekitar 10 jam ada perkembangan hasil salah satunya di temukan HP milik Santoso berada di tempat sampah, juga pihaknya telah mendeteksi yang dimungkinkan para pelaku.

"Para pelaku awal masuk kerumah dinas melalui pintu samping, setelah melakukan aksinya pelaku  mengambil DVR CCTV setelah Pak Wali menunjukan keberadaan CCTV," terang Kombes Totok Suharyanto didampingi beberapa anggota Inafis dan Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono. Les

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU