Wali Kota Surabaya Tak Segan Tutup Playtopia Jika Terbukti Lakukan Diskriminasi Pengunjung

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Sep 2022 10:35 WIB

Wali Kota Surabaya Tak Segan Tutup Playtopia Jika Terbukti Lakukan Diskriminasi Pengunjung

i

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tidak akan segan menutup tempat bermain anak Playtopia di Ciputra World Surabaya jika terbukti melakukan diskriminasi etnis terhadap pengunjungnya.

Ancaman ini merupakan buntut insiden cucu Mensos Tri Rismaharini yang diduga mendapat perlakuan diskriminasi hingga diusir dari Playtopia gegara melepas masker saat bermain.

Baca Juga: Mensos Bantu 300 Penderita Katarak di Kediri

Apabila terbukti terjadi diskriminasi pada insiden tersebut, Eri menegaskan dirinya tidak akan tinggal diam. Dia akan meminta tempat bermain itu ditutup.

"Kalau memang benar ada diskriminasi, ya, tutup aja. Nggak boleh Surabaya ada diskriminasi," kata Eri saat ditanya wartawan di Balai Pemuda, Sabtu (3/9/2022).

Namun  sebelum tindakan itu dilakukan, Eri meminta semua pihak untuk melihat peristiwa pengusiran tersebut dari berbagai sisi. Menurut Eri, pengusiran itu bisa saja terjadi karena memang ada pelanggaran SOP terkait protokol kesehatan dan pemakaian masker. Sejauh ini, ia sudah menerima kronologi yang versinya Fuad.

"Kemarin kan disampaikan bahwa memang aturannya pakai masker, dan tidak pakai masker. Disuruh keluar dan sudah selesai, Mas Fuad mau keluar," tutur Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini .

Namun, masalah terjadi ketika Keluarga Risma melihat banyak anak lain yang bebas bermain tanpa menggunakan masker. Menurutnya hal itu juga perlu dipertanyakan ke pengelola Playtopia.

"Tapi ketika keluar kok masih ada yang enggak pakai masker di dalam, lah ini yang perlu dipertanyakan," ujarya.

Eri berharap tak ada unsur diskriminasidi peristiwa itu. Ia yakin yang terjadi adalah miskomunikasi semata.

"Mungkin karena miskomunikasi atau apa, ini yang saya minta cari,” ucap Eri.

Eri juga meminta tempat bermain lain di Surabaya tidak melakukan diskriminasi, terutama pada anak-anak. Ia pun berharap semua pihak untuk jujur mengungkap kejadian yang sebenarnya dan meminta maaf jika memang salah agar permasalahan bisa cepat terselesaikan.

Baca Juga: Viral di Medsos, Risma Datangi Rumah Remaja yang Rawat Ibu dengan Gangguan Jiwa

"Iki Suroboyo wes terkenal [Iji Surabaya sudah terkenal] budaya blak-blakan ae. Kalau ada salah minta maaf, kalau ada khilafnya atau salah paham ya selesaikan, gitu aja lah," ujar Eri.

Diketahui, kejadian ini bermula saat anak Risma, Fuad Benardi dan istrinya Erra Masita Maharani mengajak dua buah hatinya bermain di Playtopia, Ciputra World Surabaya, Rabu (31/8/2022).

Anak kedua mereka yang masih berusia dua tahun disebut diusir oleh seroang petugas Playtopia karena dianggap tidak mematuhi SOP tentang penggunaan masker ketika baru 20 menit bermain.

 Namun, Fuad melihat banyak anak-anak lain yang dibiarkan petugas dan masih leluasa bermain meski tak memakai masker. Fuad pun melayangkan protes dan mengatakan apa yang dilakukan petugas di playground itu adalah bentuk rasisme dan diskriminasi etnis terhadap anaknya.

"Apa karena kami orang Jawa bisa diusir semena-mena? Tolong Playtopia jangan jadi tempat bermain [yang] rasis," pungkas Fuad.

Baca Juga: Sentra Ikan Bulak Sepi, Kosong Seperti Gedung Terbengkalai

Menanggapi hal ini, General Manager Playtopia, Tohidin beserta pihak manajemen bertemu langsung dengan orangtua cucu dari Mensos Risma yakni Fuad Benardi, Jumat (2/9/2022). Manajemen Playtopia meminta maaf atas pelayanan yang tidak mengenakkan.

"Hari ini, 2 September 2022, kami telah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga. Upaya kami untuk berkomunikasi dan meluruskan kesalahpahaman diterima dengan baik. Atas nama manajemen Playtopia, kami turut menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ujar Manajemen Playtopia, Jumat (2/9/2022).

"Ini pelajaran untuk Playtopedia karena baru dua minggu. Kami tahu bagaimana kecewanya orangtua, apalagi untuk anak yang ingin happy fun, tapi ortu malah kecewa atas pelayanan kami, kami minta maaf," pungkasnya.

Ia mengakui, pegawainya yang telah mengusir cucu Mensos Risma itu kurang sopan dan lepas kontrol pada saat bertugas.

"SOP tetap berjalan, sesuai apa yang diharapkan pemerintah, yakni wajib menggunakan masker, kenyamanan, keselamatan untuk customer yang lain tetap sama. Pegawai tetap kami pertimbangkan," bebernya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU