Warga Muntah Darah Setelah Divaksin, Pemkab Pamekasan Dalami Kasus

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 13 Apr 2021 11:54 WIB

Warga Muntah Darah Setelah Divaksin, Pemkab Pamekasan Dalami Kasus

i

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sedang mendalami kasus warga muntah darah setelah menjalani vaksinasi Covid-19 tahap dua.SP/DOC SP

SURABAYAPAGI, Pamekasan – Warga Pamekasan dilaporkan mengalami muntah darah setelah menjalani Vaksinasi Covid-19 tahap dua. Humas Satgas Covid-19 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan Sigit Priyono menuturkan saat ini, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.

“Saat ini, Dinas Kesehatan Pamekasan sedang mendalami apakah sakit yang dialami warga tersebut merupakan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) atau sebab lain,” kata Sigit Priyono.

Baca Juga: Massa Tuntut KPU Pamekasan Hentikan Rekapitulasi Pemilu 2024

Diketahui, Mario Tri Anarto, warga Dusun Tengah, Desa Patoan Laok, Kecamatan Palengan Pamekasan dilaporkan mengalami muntah darah yang diduga karena menjalani vaksinasi Covid-19 tahap dua.

Mario mengikuti vaksinasi Covid-19 bersama rekan kantornya di Dinas Pertanian Pamekasan. Dia menerima suntikan pertama vaksin Coronavac pada 24 Maret 2021 di Pademawu-13370301. Kemudian vaksinasi kedua dilakukan pada 7 April 2021.

Baca Juga: Kasus DBD di Pamekasan Melonjak

Ketika masih di tempat vaksinasi, Mario tidak merasakan gejala apa pun sampai waktu tunggu yang diberikan petugas usai.Setelah Mario kembali ke rumahnya, dia mengalami mual, lalu muntah darah.

Diduga kuat akibat vaksinasi Covid-19 karena yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit apa pun. Karena semakin parah, Mario dirujuk ke Puskesmas Larangan Badung, terdekat dari rumahnya.Setibanya di puskesmas, dia diinfus oleh petugas medis karena kondisi tubuhnya lemah.

Baca Juga: 8 Ton Beras Digelontorkan untuk Operasi Beras Murah di Pamekasan

Namun, infus tidak langsung bisa terpasang dengan baik karena pasien diduga mengalami pembekuan darah. Infus baru berhasil terpasang pada percobaan keempat. Kasus yang dialami Mario ini tidak menimpa ratusan warga lain yang juga menerma jenis vaksin yang sama, vaksin Coronavac. tr/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU