Home / Peristiwa : BMKG: Fenomena La Nina

Waspada, Banjir Rob Serbu Surabaya!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 13 Jun 2022 20:46 WIB

Waspada, Banjir Rob Serbu Surabaya!

i

Sejumlah kawasan di Surabaya yang tergenang hingga 40 cm sejak Senin pagi. Hal ini diprediksi akan terjadi dalam sepekan kedepan.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -  Hujan deras disertai petir melanda Kota Surabaya pada Senin (13/6/2022) dini hari hingga pagi hari kemarin. Akibatnya, beberapa wilayah dan daerah di Kota Surabaya banjir dan mengalami penyusutan cukup lama. Bahkan, dalam 10 tahun terakhir minim banjir atau bebas banjir, kini pun harus terkena banjir. Sampai-sampai air pun masuk ke dalam rumah. Hal ini dikarenakan ada fenomena La Nina yang telah diprediksi oleh BMKG hingga 23 Juni 2022 mendatang. Dampaknya, di kawasan pesisir akan terjadi hujan curah tinggi dan banjir rob.

Salah satu banjir paling parah terjadi kawasan Surabaya bagian timur atau tepatnya di Kecamatan Rungkut, Gunung Anyar, Kendangsari, Pandugo, Wonoayu hingga Pondok Candra.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

Seperti yang dialami beberapa warga di daerah Medayu Utara, Rungkut dan sekitarnya. Salah satunya, Andik.  "Pagi saya bangun ternyata air sudah masuk rumah," kata Andik, warga daerah Medayu Utara di Rungkut, saat menguras genangan air di dalam rumahnya.

Air hujan masih bisa masuk ke rumah Andik meskipun dia sudah meninggikan dasar bangunan rumahnya tiga tahun lalu dan pada akhir tahun lalu gorong-gorong dipasang di depan rumahnya "Air tetap masuk rumah. Masak saya harus meninggikan rumah lagi," kata Andik sambil memegang kepalanya.

Selain menggenangi permukiman warga, banjir menyebabkan kawasan Jalan Pandugo dan Jalan Panjaringan di wilayah Kecamatan Rungkut tergenang sampai setinggi sekitar setengah meter menenggelamkan badan jalan. Akibatnya di jalan tersebut tidak bisa dilewati. Sejumlah kendaraan baik roda empat dan dua terlihat berhenti karena mogok.  

Di bagian wilayah Kecamatan Gunung Anyar, banjir menyebabkan permukiman tempat Rokim tinggal tergenang. "Hujan tidak berhenti berhenti, akibatnya air masuk rumah," kata Rokim.

"Kalau seperti ini warga tidak bisa aktivitas. Padahal saya harus kerja pagi ini," ia menambahkan.

 

Rumah Anggota DPR RI Juga Kebanjiran

Bahkan kediaman pribadi Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M Sarmuji, di Jalan Wonoayu 185 Medokan Ayu, Rungkut Surabaya tak luput dari genangan air. Sarmuji membagikan kondisi rumahnya yang terendam banjir lewat video yang diunggah di akun Instagramnya, @m.sarmuji.

Politisi yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini tampak berinteraksi dengan ibu-ibu yang sedang membantu menguras air di rumahnya. Dia juga melontarkan candaan agar suasana jadi ceria. “Tenang ibu-ibu, dua bulan lagi tidak akan kebanjiran,” kata Sarmuji dalam unggahan instagramnya, Senin (13/6/2022).

Dalam video itu, seorang keluarga menanyakan kepada Sarmuji mengapa dua bulan lagi tidak akan kebanjiran. Sarmuji pun dengan santai memberikan jawaban. “Sudah kemarau,” kata dia.

Semuanya terlihat tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban politisi yang namanya masuk bursa calon Gubernur Jatim ini.

Sarmuji sendiri mengaku masuknya air ke dalam rumahnya berasal dari saluran pembuangan di kamar mandi. “Depan rumah sudah ditinggikan. (Air) masuk lewat saluran pembuangan kamar mandi,” katanya.

Dia pun memberikan saran kepada Pemerintah Kota Surabaya terkait penanganan banjir. Sarmuji menekankan sarannya pada saluran dan pompa penyedot air. “Pemkot sudah ada banyak kemajuan dalam menangani banjir. Sistem drainase dan pompa harus rutin diperhatikan. Perlu juga ditilik daerah-daerah yang memiliki potensi banjir,” imbuhnya.

 

Anggota DPRD Bantu Warga

Menerima laporan itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti lantas turun memantau langsung kondisi banjir di daerah Medokan Semampir, Sukolilo. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa.

Pimpinan DPRD Surabaya tersebut memberikan apresiasi kepada para petugas dari kecamatan, kelurahan, Satpol PP, Dishub, hingga Linmas yang telah sigap membantu memperlancar aktivitas warga.

Reni menyebutkan para pihak tersebut terjun langsung membantu warga yang kesulitan melintasi jalan. “Di antaranya tadi mobil Satpol PP dipake untuk numpang anak-anak pergi sekolah,” sebut Reni.

Tidak ketinggalan, politisi PKS ini juga turut menerobos genangan air untuk membantu dua orang ibu-ibu yang terjebak banjir setelah turun dari perhentian bus suroboyo.

Baca Juga: 16 Titik di Kota Malang Terendam Banjir

Diketahui, kedua ibu yang bernama Debora dan Anastasia hendak pergi ke gereja tengah kebingungan sebab kesulitan menjangkau gereja yang berlokasi di Nginden Intan karena terjebak banjir.

Kondisi demikian kemudian membuat Reni menerjang banjir untuk segera membantu dan mengantar warga tersebut menggunakan mobil dinasnya.

Sesampai di lokasi tujuan, kedua ibu tersebut dengan wajah lega itu pun berkali-kali menyampaikan rasa terima kasih lantaran telah ditolong politisi PKS tersebut.

 

Air Banjir Surut Lama

Hingga Senin sore kemarin, kondisi penanganan pun sedang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya. Melalui Kepala BPBD Surabaya Ridwan Mubarun bahwa sejak mendapat laporan di wilayah terdampak banjir, seluruh personel BPBD telah dikerahkan untuk menangani dampak banjir. "Ini sedang penanganan," kata Ridwan.

Menurut Ridwan, pompa air milik Pemerintah Kota Surabaya telah dihidupkan semua untuk menangani genangan air akibat banjir.

Namun, ia melanjutkan, air yang disedot dari daerah yang kebanjiran tidak bisa langsung dibuang ke laut karena air laut sedang pasang.

Sedangkan, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya melakukan gerak cepat mengatasi ancaman banjir yang disebabkan hujan maupun rob. Upaya itu dilakukan dengan cara normalisasi saluran air hingga pembersihan-pembersihan saluran air primer di Surabaya.

"Yang pasti kami pertama normalisasi saluran berupa pengerukan dan pembersihan saluran-saluran primer. Serta melakukan optimalisasi pompa-pompa kita yang ada di muara-muara laut," ucap Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto, Senin (13/6/2022).

Pihaknya juga menerjunkan personel untuk melakukan pemantauan intensif di geometri saluran di avour Wonorejo. "Kita sekarang menelusuri avour Wonorejo. Mulai Kalirungkut sampai air laut kita lihat geometri salurannya ada pendangkalan. Jadi, konsentrasi sekarang normalisasi," kata Lilik.

Baca Juga: Pemkot Batu Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Jateng

Lilik mengatakan, saluran yang berada di muara laut menjadi prioritas. Itu lantaran posisi rumah pompa harus ditutup karena air laut pasang. "Makanya kita optimalkan pengerukan di avour Wonorejo. Serta di lokasi saluran pompa Wonorejo 1 dan 2," imbuh Lilik.

Menurut dia, posisi banjir itu terjadi pada casement saluran Kebon Agung dan avour Wonorejo namun tidak keseluruhan. Artinya, genangan hanya terjadi di bagian tengah dan hilir.

"Pompa Kebon Agung sudah optimal. Cuma Wisma Penjaringan kena pasang air laut jadi mungkin ada genangan di daerah situ," tandasnya.

 

Fenomena La Nina

Sementara, Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Fajar Setiawan menyebut sebagian wilayah di Jawa Timur telah masuk dalam fase fenomena La Nina.

Dari kajian BMKG, banjir dan air rob yang menerjang Surabaya Senin pagi kemarin memang telah ia prediksi sebelumnya. Bahkan akan terus terjadi hingga 23 Juni 2022, mulai pukul 09.00-11.00 WIB.

"Puncaknya banjir rob terjadi pada tanggal 15 Juni mendatang. Dimana ketinggian banjir rob berada pada level 160 dari rata-rata muka laut. Nah, kondisi ini akan menyebabkan terjadinya genangan di wilayah pesisir mencapai 30 hingga 40 Cm," ucap Fajar.

Menurut Fajar, banjir rob itu juga akan menyebabkan aliran sungai ke laut menjadi terhambat. Terlebih lagi, kondisi ini bisa diperparah dengan adanya fenomena La Nina. Meskipun Jawa Timur telah memasuki musim kemarau, namun potensi hujan itu terbilang masih lebih tinggi.

"Nah, jika ketiganya terjadi secara bersamaan, ada hujan, terus terjadi pasang, maka otomatis air di sungai akan lebih sulit lagi untuk mengalir ke laut," jelas Fajar. alq/cr3/ana/rm

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU