Waspadai Gejala Covid-19 Happy Hypoxia yang Mematikan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 20 Jul 2021 10:19 WIB

Waspadai Gejala Covid-19 Happy Hypoxia yang Mematikan

i

Seseorang yang sedang merasakan gejala sesak nafas diakibatkan Happy Hypoxia. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Salah satu gejala Covid-19 yang kerap tak disadari masyarakat, yaitu happy hypoxia atau silent hypoxia. Padahal, gejala yang satu ini patut diwaspadai karena dapat berisiko fatal dan membahayakan nyawa.

Happy hypoxia adalah penurunan kadar oksigen dalam darah. Kondisi tersebut membuat seseorang mengalami masalah dalam pernapasan berupa sesak napas atau dispnea. Namun, studi terbaru dari Loyola University Health System mengungkapkan fakta terbaru.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

Studi ini menyatakan, pengidap Covid-19 yang mengalami happy hypoxia masih bisa beraktivitas tanpa masalah dan tidak mengalami sesak napas. Menurut penulis dari penelitian tersebut, kondisi tersebut masih sangat membingungkan para dokter karena dianggap bertentangan dengan biologi dasar.

Pasien dapat mengalami kekurangan kadar oksigen meski sekilas terlihat normal. Umumnya, orang yang saturasi oksigennya menurun akan mengalami sejumlah tandas, seperti sesak napas, terengah-engah, sakit kepala dan gelisah, dan lainnya.

Kondisi ini yang menyebabkan pasien mengalami kondisi fatal secara tiba-tiba, karena tidak mengalami gejala apapun sebelumnya. Hal ini karena adanya kerusakan saraf yang mengantarkan sensor sesak ke otak, sehingga menyebabkan otak tak mampu memberikan respons untuk mengenali kekurangan oksigen di dalam darah.

Oleh karena itu, tidak heran apabila pasien tidak merasakan gejala sesak, bahkan ketika saturasi oksigen mengalami penurunan. Meskipun gejala Covid-19 happy hypoxia berbahaya karena tidak menunjukkan gejala sesak napas, namun sebetulnya ada beberapa ciri yang bisa diwaspadai.

Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK

Penyebab happy hypoxia pada penderita Covid-19 utamanya karena pengentalan darah atau koagulasi yang meluas di jaringan pembuluh darah paru-paru. 

Kondisi ini menyebabkan peradangan dalam tubuh karena infeksi virus SARS-CoV-2. Ketika tubuh mengalami peradangan, protein seluler akan membentuk bekuan darah sebagai respons alami kekebalan tubuh. 

Apabila berlebihan, sel di jaringan paru-paru tidak bisa menerima pasokan oksigen yang memadai. Kondisi happy hypoxia yang tidak segera ditangani dapat berbahaya. 

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Pasalnya, pengentalan darah tidak hanya terjadi di paru-paru, tapi bisa merembet ke organ vital lain seperti ginjal dan otak yang bisa menyebabkan kematian. 

Mengutip dari laman covid19.go.id, berikut 4 tanda happy hypoxia yang harus diwaspadai, diantaranya, bila gejala Covid-19 bertambah, bila batuk menetap atau justru semakin parah, bila mengalami keluhan tubuh yang makin melemas atau kesadaran yang makin menurun, bila warna bibir atau ujung jari mulai kebiruan dan saturasi oksigen berada di bawah kisaran normal, yakni di bawah 95 persen

Penderita Covid-19 dapat mencegah terjadinya happy hypoxia dengan mengecek kadar saturasi oksigen menggunakan alat pulse oximeter secara berkala. Dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU