SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Dokter spesialis saraf dari RS Universitas Indonesia (RSUI) dr Pukovisa Prawirohardjo, SpS(K) mengatakan penurunan fungsi kognitif yang gejalanya mencakup lupa hingga pikiran melambat atau lemot bisa dialami mereka yang sembuh dari Covid-19.
"Terdapat gejala dini pikun atau demensia yang disingkat LALILULELO. Bila menemukan satu dari lima gejala ini, segera lakukan pemeriksaan ke dokter," ujar dr. Pukovisa, Rabu (18/7/2021).
Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan
Namun, sebuah riset terbaru mengaitkan riwayat Covid-19 dengan gangguan kognitif yang membuat otak terasa lebih lemot dan mudah lupa. Gejala LALILULELO mencakup, labil emosi atau pendiriannya, inglung, lupa, lemot atau pikiran melamban dan logika berpikir menurun
Seseorang yang sebuh dari Covid-19 disarankan melakukan pemeriksaan kesehata, yang antara lain juga mencakup pemantauan risiko otak jika dibutuhkan.
Skrining deteksi dini demensia juga bisa dilakukan dengan mengunduh aplikasi EMS (e-Memory Screening) yang dibuat oleh dokter spesialis saraf seluruh Indonesia.
"Tiga fitur utama pada aplikasi ini, diantaranya artikel demensia, AD8-INA skrining, dan daftar rumah sakit serta dokter spesialis neurologi terdekat," kata dr Puko.
Sebuah studi yang dipresentasikan dalam Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer atau Alzheimer's Association International Conference pada 29 Juli 2021 di Denver, Colorado menemukan, banyak penyintas Covid-19 mengalami 'kabut otak'.
Baca Juga: RSUD Bangil Miliki Gedung Instalasi Farmasi dan Dropzone Instalasi Gawat Darurat
Selain itu, penyintas Covid-19 juga mengalami gangguan kognitif lainnya beberapa bulan setelah pemulihan.
Dalam studi itu, para peneliti dari University of Texas Health Science Center di San Antonio Long School of Medicine dan kolega mempelajari kognisi dan indra penciuman pada hampir 300 orang dewasa di Argentina yang mengalami Covid-19.
Mereka mempelajari para partisipan antara tiga dan enam bulan setelah infeksi Covid-19. Hasilnya ada lebih dari separuh penyintas Covid-19 menunjukkan masalah terus-menerus yaitu sering lupa.
Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis, Balai RW 02 Pos Mawar 1 Dukuhsari Jabon Gelar Posyandu Lansia
Temuan ini menambah deretan hasil studi terkait gejala long Covid-19 seperti bingung, lupa dan dan tanda-tanda hilangnya ingatan yang mengkhawatirkan lainnya.
Sementara itu, Pukovisa merekomendasikan pemeriksaan kesehatan pasca-Covid bagi yang mereka yang merasa mengalami gangguan kognitif.
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh terutama tekanan darah, sistem pernapasan, indeks massa tubuh, jantung pembuluh darah dan pencernaan, skrining keluhan saraf, skrining kognitif, pemantauan risiko otak sehat dan pemeriksaan darah serta radiologi jika dibutuhkan. Dsy7
Editor : Redaksi