Waspadai OTG Disekitar Anda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Agu 2020 21:43 WIB

Waspadai OTG Disekitar Anda

i

Ilustrasi pasien covid-19

 

70-90 Persen Orang Tanpa Gejala Terpapar Covid -19. Mereka Berpotensi Menularkan dan Menyebarkan Virus. Bahkan kini ada Fenomena Happy Hypoxia 

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Orang tanpa gejala (OTG) di Indonesia yang terpapar Covid-19 antara 70-90 persen. Masya Allah. Demikian ditegaskan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Ditegaskan oleh Doni, OTG bisa diderita siapa saja.

"Bisa saja orang di sekitar kita itu adalah orang tanpa gejala. Data yang kami peroleh pun 70% sampai 90% terkait orang-orang yang terpapar COVID adalah yang tanpa gejala," kata Doni dalam siaran langsung di akun Instagram Kemenko Perekonomian RI, Minggu (30/8/2020).

Menurut Doni, orang tanpa gejala berpotensi menularkan dan menyebarkan virus, baik di tempat umum maupun di dalam rumah. Jadi sangat fatal akibatnya bagi kelompok rentan.

"Sangat fatal bagi mereka yang yang termasuk kelompok rentan. Termasuk mereka yang punya penyakit penyerta komorbid, seperti hipertensi, diabetes, kanker, jantung, dan penyakit paru," imbuh Doni.

 

Kepatutan dibawah 70%

Doni mewanti-wanti masyarakat untuk memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Hal tersebut guna meminimalkan penyebaran virus Corona.

Di kesempatan yang sama, Doni mengatakan 90 persen masyarakat telah paham pentingnya penggunaan masker di tengah pandemi Corona. Namun, tingkat kepatuhannya di bawah 70 persen. "Kita kumpulkan dari beberapa wilayah 90% masyarakat kita itu sudah paham memakai masker, tetapi kepatutan masih di bawah 70%, bahkan ada daerah yang kepatuhannya di bawah 50%," ungkap Doni.

Doni mengatakan, meski pemerintah telah memberlakukan sanksi bagi warga yang tak memakai masker, hal tersebut dinilai tetap tidak efektif. Menurutnya, butuh kesadaran dari warga untuk mengaplikasikan secara langsung pemakaian masker dalam aktivitas sehari-hari.

"Oleh karena itu, kami mengharapkan ada sebuah kesadaran bukan hanya kesadaran individu tetapi juga kesadaran kolektif," harap Doni.

 

Jawa Timur Diatas 60 Persen

Sementara, di Jawa Timur sendiri, jumlah Pasien Positif Tanpa Gejala juga masih lebih tinggi daripada Pasien Positif Bergejala. Hingga data yang masuk per tanggal 30 Agustus 2020, prosentasi Pasien Positif Tanpa Gejala ternyata masih cukup tinggi. Yaitu sebesar 61,63 persen.

"Data yang masuk per hari ini ada 20.474 Pasien Positif Tanpa Gejala atau setara dengan 61,63 persen. Dan Pasien Positif bergejala ada 12.746 atau setara dengan 38,36 persen. Prosentase ini mirip-mirip dengan beberapa daerah di Dunia, misalnya Kerala di India," ujar Anggota Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur, dr Makhyan Jibril Al Farabi kepada Surabaya Pagi, Minggu (30/8/2020).

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

Sementara untuk di Kota Surabaya, jumlah Pasien Positif Tanpa Gejala juga masih mempunyai prosentase sedikit lebih tinggi daripada Pasien Positif Bergejala. Pasien Positif Tanpa Gejala di Surabaya mencapai 6.119 pasien atau setara dengan 50,8 persen. Sedangkan Pasien Positif Bergejala mencapai 5.909 persen atau setara dengan 49,2 persen.

 

Penularan Cepat

dr Jibril juga mengatakan jika sumber infeksi Pasien Positif di Jawa Timur paling banyak adalah melalui transmisi lokal atau tanpa riwayat perjalanan. Jumlahnya mencapai 17.693 pasien. Jumlah ini masih lebih banyak dari pasien yang terinfeksi melalui perjalanan (dari zona merah) sebesar 5.906 pasien dan melalui kontak langsung dengan pasien positif sebanyak 9.621 pasien.

Untuk jumlah Pasien Positif Tanpa Gejala yang berhasil sembuh dan meninggal, dr Jibril mengaku pihaknya masih mengklasifikasi data tersebut. Namun dirinya menyertakan data pasien yang sembuh di Rumah Sakit Lapangan Indrapura sebagai gambaran umum.

"Untuk proporsi Pasien Tanpa Gejala yang sembuh dan meninggal masih diklasifikasi. Sebagai gambaran, kalau di RS Lapangan pasien positif tanpa gejala maupun ringan sembuh sudah sampai 1.490 orang," ungkapnya.

dr Jibril juga menambahkan jika bahaya kasus konfirmasi yang tanpa gejala ini memang masih diperdebatkan. Untuk potensi menular memang jauh lebih tinggi pasien positif bergejala karena langsung memproduksi droplet. Bahkan bisa 90 persen penularannya apabila tanpa masker.

"Kalau yang tanpa gejala, saat ini memang berpotensi menular, namun kemampuan menularnya apakah sama dengan yang bergejala masih diteliti," pungkasnya.

Baca Juga: PPKM Dicabut, Dinkes Kabupaten Mojokerto Tetap Siagakan Ruang Isolasi

 

Fenomena Happy Hypoxia

Sementara, terus bertambahnya pasien positif selain terlambat penanganan pasien positif juga dipengaruhi oleh fenomena happy hypoxia. Dalam kondisi ini, seseorang tidak menyadari jika kadar oksigen di dalam tubuhnya menurun karena dirinya tidak mengalami gejala apapun.

Hal itu diungkapkan dr Joni Wahyuhadi, Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Minggu (30/8/2020). Ia pun menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir meminta perawatan jika telah terkonfirmasi positif Covid-19 karena perlu ada pengawasan ekstra bagi setiap pasien.   

“Saya sampaikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu menunda ke Rumah Sakit. RS Darurat Lapangan Indrapura selama ini cukup berhasil mencegah terjadinya happy hypoxia dengan monitoring saturasi oksigen yang ketat, bahkan sehari bisa di monitor 3-4x,” tutur Khofifah meyakinkan masyarakat.

Bahkan, dirinya juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa tingkat kematian di RS Darurat Lapangan hingga hari ini adalah 0% dengan 1.410 orang yang dirawat disana telah sembuh.

Sedangkan, di Jatim, fenomena happy hypoxia sudah cukup sering terjadi.

“Pasien kelihatannya sehat-sehat saja tapi kadar oksigennya ternyata sebenarnya turun dibawah 80%. Akhirnya baru berangkat ke Rumah Sakit ketika kondisinya sudah memburuk,” jelas Dr. Joni yang juga Dirut RSUD Dr. Soetomo Surabaya. adt/jk/erk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU