Zulhas Tugaskan Bulog Impor 350.000 Ton Kedelai

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 02 Nov 2022 09:47 WIB

Zulhas Tugaskan Bulog Impor 350.000 Ton Kedelai

i

Foto ilustrasi pengrajin tempe.

SURABAYAPAGI.COM, Magelang - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) telah memberi perintah kepada Perum Bulog untuk mengimpor kedelai hingga 350.000 ton. Hal ini untuk meringankan beban para pelaku usaha, terutama perajin tempe dan tahu mengingat adanya kenaikan harga kedelai beberapa waktu terakhir.

"Kemarin kita sudah menugaskan Bulog untuk impor 350.000 ton kedelai, itu kira-kira 40 hari, 50 hari akan sampai (ke Indonesia), jadi setelah 50 hari mudah-mudahan nanti harga kedelai sudah Rp 11.000 per kilogram," kata Zulhas, di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) Jawa Tengah, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga: Tata Kelola Beras Amburadul

Zulhas  mengatakan, kedelai itu kebanyakan diimpor dari Amerika Serikat (AS).

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyinggung persiapan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.

Ia meminta kerja sama dengan kepala daerah untuk menanggulangi apabila ada kenaikan harga-harga sembako dan kebutuhan masyarakat lainnya di pasaran, di antaranya dengan kebijakan subsidi.

"Kita kerja sama dengan bupati kalau harga naik sedikit harus segera kita tanggulangi, kedelai disubdisi, kemudian makan-makanan kalau naik sedikit nanti transpotasi dibayar pemerintah. Kita ingin agar ketersediaannya ada, harga terjangkau," terangnya.

Baca Juga: Mantan Mendag Tuding Kelolaan Beras Kacau Balau

Lebih lanjut, Mendag mengatakan, secara umum harga sembako belakangan ini terkendali dan terjangkau, seperti cabai, telur ayam stabil, cuma memang harga kedelai agak mahal.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan, jumlah kedelai yang akan diimpor ini akan dihitung kembali. Hal ini untuk memastikan kebutuhan riil perajin tahu tempe.

"Memang dalam ratas itu kebutuhan nasional masih secara global, katakanlah 300 ribu atau 350 ribu ton tapi tentunya dalam hal ini nanti kami dari Kemendag bersama dengan Kementan dan para perajin menghitung berapa kebutuhan riil bagi perajin tahu tempe di Indonesia secara umum. Karena kami tidak bisa menghitung di lokal saja. Secepatnya akan dilakukan impor oleh Bulog," jelasnya.

Baca Juga: Harga Beras Tidak Ada Lonjakan, Stok di Retail Modern Masih Terbatas

Selain AS, kedelai impor tersebut juga nantinya berasal dari Argentina. Dari informasi perwakilan Kementerian Perdagangan di luar negeri, pada akhir tahun ini beberapa negara akan panen kedelai sehingga diharapkan harganya tidak melonjak.

"Yang pasti kita dari Amerika pasti masih itu, dari Argentina juga, saya kira pasokan menurut informasi dari kawan-kawan kita di perwakilan di luar negeri sana, kita kan punya atase perdagangan dan ITPC diperkirakan di bulan akhir tahun ini panen akan meningkat di beberapa negara sehingga kami harapkan harga tidak akan melonjak," pungkasnya. mgl

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU