SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Kodrat Sunyoto meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk menambah anggaran KONI Jatim pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2024. Menurutnya anggaran KONI Jatim ini sangat ketinggalan dengan daerah lain, khususnya sebagai persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XII di Aceh Tahun 2024 ini.
Kodrat menjelaskan, kebutuhan persiapan PON XII tentu tidak sedikit. Kodrat melihat anggaran untuk cabor (cabang olahraga) sepak bola ternyata belum disediakan. “Saya minta kemarin juga anggarannya untuk PON Aceh minimal harus sama dengan pada saat pelaksanaan PON sebelumnya di Papua. Saya sudah minta kemarin, agar pada P-APBD mendahului sudah bisa dibahas," ujar Kodrat, Selasa (16/4/2024).
Baca juga: Bandara Abdul Rachman Saleh Malang Sukses Layani Mudik, Komisi D Apresiasi Dishub Jatim
Kodrat mengatakan sejauh ini anggaran Jatim untuk pengembangan prestasi olahraga sangat minim dibandingkan daerah lainnya. Meski demikian prestasi Jawa Timur di PON tidak pernah kalah. "Artinya dengan jumlah anggaran yang kecil kita juga ada prestasi ke arah peningkatan," kata politisi Partai Golkar ini.
Baca juga: Pertahankan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah-sekolah Jawa Timur
Ia berharap Pj Gubernur dan gubernur berikutnya, terus menjaga prestasi olahraga Jawa Timur. Agar selalu menjadi perhatian khusus. “Karena olahraga itu adalah kebanggaan dan harga diri Jawa Timur sehingga harus diperjuangkan," imbuh Ketua MKGR Jatim ini.
Baca juga: Komisi B Desak Dinas Pertanian Jatim Maksimalkan Kualitas dan Fungsi UPT Hortikultura di Batu
Menurut Kodrat, perhatian khusus tersebut meliputi penambahan anggaran. Selain itu juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang orientasinya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dari atlet. Untuk itu KONI perlu melakukan kerja cepat melakukan perencanaan anggaran dengan tepat. “KONI Jatim jangan sampai ketinggalan mengajukan surat penambahan anggaran. Seperti even olahraga sebelumnya, KONI Jatim pernah terlambat, sehingga terkendala saat pelaksanaan," ungkapnya. rko
Editor : Moch Ilham