SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Jerawat yang muncul di kulit kepala sangat mengganggu, terutama saat sedang merapikan rambut dan tidak sengaja terkena sisir. Jerawat di kepala atau folikulitis terjadi ketika pori-pori atau folikel rambut tersumbat dan meradang akibat infeksi bakteri, jamur, atau tungau. Kondisi ini biasanya ditandai dengan benjolan kemerahan dan terkadang disertai nanah di bagian tengahnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kepala berjerawat, antara lain produksi minyak meningkat, penumpukan produk rambut atau kepekaan terhadap produk rambut dan infeksi bakteri atau jamur.
Jerawat di kulit kepala tampak seperti kemerahan, timbul lesi jerawat yang bisa muncul di kulit kepala dan garis rambut.
Menurut pakar dermatologi di Spectrum Dermatology, Brooke Grant Jeffy, seperti dikutip dari Insider, ada beberapa cara mencegah jerawat diantaranya dengan selalu mencuci rambut setelah setiap latihan dan setiap kali mulai terasa berminyak.
Minyak dari produk ini seperti semprotan rambut atau gel dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat, jadi batasi penggunaannya atau pilih produk yang lebih lembut.
Cucilah rambut dan kulit kepala 2 kali sehari dengan air bersih dan sampo. Pastikan produk sampo yang digunakan cocok dengan jenis kulit kepala, sehingga tidak menyebabkan jerawat di kepala.
Baca Juga: BKKK Surabaya Siagakan 75 Nakes dan 6 Ambulans untuk Pantau Kesehatan Jamaah Haji
Untuk jerawat di kepala yang bersifat ringan dan sedang, bisa mencoba produk sampo yang mengandung asam salisilat, asam glikolat, dan ketoconazole atau ciclopirox.
Asam salisilat dan asam glikolat mampu mengelupas sel-sel kulit mati dan membunuh bakteri. Sementara itu, ketoconazole atau ciclopirox dapat membasmi jamur yang tumbuh di kulit kepala.
Mengompres kulit kepala dengan air garam hangat juga diketahui ampuh untuk mengatasi jerawat di kepala. Usap kulit kepala dengan air hangat yang sudah dicampur dengan 1 sendok teh garam sebelum keramas. Selain air garam hangat, juga bisa mencoba menggunakan cuka putih atau baking soda.
Baca Juga: Unusa Gandeng Dinkes Jatim hingga UNICEF Turunkan Angka Remaja Putri Penderita Anemia
Selain itu, sebuah studi 2018 menunjukkan, konsumsi susu dikaitkan dengan jerawat. Jadi, membatasi produk susu terutama produk susu skim, meminimalkan asupan gula dan karbohidrat juga cenderung mengurangi kecenderungan jerawat secara keseluruhan.
Selain karena kebiasaan tertentu, jerawat di kepala juga bisa muncul karena adanya penyakit di kulit kepala, misalnya kista kulit, abses di kulit kepala, dan dermatitis seboroik.
Tidur yang cukup, berolahraga untuk mengurangi stres berperan penting untuk mencegah perkembangan jerawat. Dsy8
Editor : Redaksi
