SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mengungkapkan bahwa nilai ekspor Provinsi Jawa Timur pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar 1,95 miliar dollar AS.
Jumlah tersebut naik sebesar 18,67 persen dibandingkan Februari 2023. Namun, jika dibandingkan dengan Maret 2022 turun sebesar 10,17 persen.
Baca Juga: Dipicu Harga Beras, BPS: Tren Inflasi Kota Madiun Alami Penurunan
Berdasarkan data BPS Jatim, tercatat ekspor nonmigas Maret 2023 mencapai 1,86 miliar Dollar AS. Angka ini naik sebesar 18,78 persen dibandingkan Februari 2023.
"Nilai tersebut dibandingkan Maret 2022 turun sebesar 11,21 persen," kata Umar, Senin (17/4/2023).
Secara rinci, golongan barang dari Jatim yang mengalami peningkatan ekspor yakni berbagai barang logam tidak mulia, tembaga, perhiasan/permata, ikan, krustasea dan moluska, serta bahan kimia organik.
Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan permintaan pasar ekspor yakni gula dan kembang gula, berbagai produk kimia, garam, belerang batu dan semen, besi dan baja, serta kendaraan dan bagiannya.
Baca Juga: BPS: Produk China Dominasi Impor Nonmigas RI
Kemudian, untuk negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan permintaan barang dari Jatim di antaranya adalah Chili, Jepang, Amerika Serikat (AS), Vietnam dan India. Sedangkan negara yang mengalami penurunan permintaan barang dari Jatim yakni Taiwan, Korea Selatan, Mesir, Bangladesh dan Singapura.
“Sepanjang kuartal I ini, pangsa pasar ekspor Jatim terbesar dikontribusi oleh Jepang 17,42 persen, AS 13,95 persen, China 13,68 persen, dan disusul Malaysia, India, Vietnman, Korea Selatan, Singapura, Australia, dan Thailand, serta negara-negara di Uni Eropa 7,38 persen, dan Asean 17,87 persen,” jelasnya.
Sementara impor nonmigas Maret 2023 mencapai 2,11 miliar dollar AS atau naik sebesar 46,72 persen dibandingkan Februari 2023. Nilai tersebut dibandingkan Maret 2022 turun sebesar 6,21 persen.
Baca Juga: BPS: Impor Beras RI per Januari – Februari 2024 Tercatat 880,82 Ribu Ton
Adapun impor migas Maret 2023 mencapai 0,51 miliar dollar AS atau naik sebesar 14,57 persen dibandingkan Februari 2023.
”Nilai tersebut turun sebesar 37,35 persen jika dibandingkan Maret 2022,” pungkasnya. sb
Editor : Redaksi
