SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Pelawak senior, Mpok Atiek yang saat ini menginjak usia ke-67 tengah berjuang melawan penyakitnya, tumor usus. Meski tidak bersifat ganas, namun harus segera ditangani. Pasalnya, kedua orang tua Mpok Atiek dulunya juga memiliki riwayat yang sama.
Setelah mengalami gejala tersebut, Mpok Atiek lantas tak ingin menunda lagi dan langsung melakukan konsultasi ke dokter penyakit dalam hingga dirujuk ke dokter spesialis lambung.
Baca Juga: Santer Dijodohkan Netizen, Bisma SMASH dan Natasha Rizki Malu-malu Ungkap Hal Ini
"Kata dokter sebaiknya cepat diangkat. Ini karena pengaruh gen dari mama yang meninggalnya karena kanker usus, papa yang meninggalnya karena kanker paru-paru. Jadi menurut dokter pengaruh gen ini kuat," cerita Mpok Atiek, Minggu (14/01/2024).
Awalnya, Mpok Atiek mulai merasa tidak enak di bagian perut seperti kembung dan mengeluhkan sakit. Ia juga kerap mengalami sembelit alias sulit untuk BAB.
"Gejala awalnya cuma perut sakit terus menerus, kayak kembung, kayak begah, kayak sembelit begitu," terang Mpok Atiek saat ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Santer Dijodohkan Netizen, Bisma SMASH dan Natasha Rizki Malu-malu Ungkap Hal Ini
Hasil dari pemeriksaan itu ternyata dirinya mengidap polip dan salah satunya berupa tumor.
"Hasil pemeriksaan ditemukan banyak polip di usus, yang kecil-kecil sudah dibuangi semua. Tapi ada satu yang besar dan berakar dan harus dioperasi. Sudah di biopsi katanya jinak tapi emang secepatnya harus diangkat," sambungnya.
Anehnya, Mpok Atiek mengaku jika penyakit tersebut baru diketahuinya sejak Juni 2023 lalu. Namun, Mpok Atiek menjelaskan bahwa dirinya enggan melakukan operasi karena ada faktor trauma.
Baca Juga: Curhat Sedih Menikah Tanpa Orang Tua, Putri Isnari Ungkap Perlakuan Mertua Tajir
Mpok Atiek menyebut faktor trauma itu karena melihat sang ibunda meninggal dunia usai melakukan operasi kanker usus di rumah sakit. Kini, ia memilih untuk melakukan pengobatan alternatif sambil terus kontrol rutin ke dokter.
"Sekarang alternatif tapi tetep kontrol ke dokter. Kalau untuk dioperasi belum punya keberanian," pungkasnya. jk-06/dsy
Editor : Desy Ayu
