SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Diduga stres mikirin masalah rumah tangga, HDA (26), warga Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto melakukan percobaan bunuh diri dengan mengiris tangannya.
Beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk tersebut didapati bersimbah darah di rumahnya sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi
Saat ditemukan keluarga, pergelangan tangan kiri korban dalam kondisi berdarah teriris benda tajam. HDA tergeletak lemas di lantai dapur pun lantas meminta pertolongan warga untuk diteruskan ke pihak terkait.
"Tadi, ada (petugas) ramai-ramai di situ. Terus (korban) langsung dibawa ke rumah sakit," ujar SN, salah seorang warga setempat.
Korban lantas dievakuasi petugas PMI Kabupaten Mojokerto ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto untuk mendapat perawatan darurat.
Belum diketahui pasti penyebab ayah satu anak itu nekat berupaya mengakhiri hidup. Diduga, hal itu dipicu permasalahan keluarga yang tengah dialami HDA belakangan ini.
Baca Juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri
"Dengar-dengar ada masalah keluarga. Tapi kurang pasti itu gimana," sebut perempuan paruh baya itu.
Terpisah, Kapolsek Mojoanyar AKP Purnomo membenarkan adanya upaya bunuh diri tersebut. Penelusuran petugas, korban berupaya mengakhiri hidup dengan mengiris nadi pergelangan tangan dengan pisau dapur.
"Korban selamat, walaupun kondisinya lemas. Tadi langsung dibawa ke rumah sakit. Sepertinya lukanya tidak terlalu dalam, jadi masih bisa tertolong," ujarnya.
Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah
Kuat dugaan HDA nekat berupaya bunuh diri karena dilanda masalah keluarga. Terlebih, lanjut Kapolsek, belakangan ini korban kerap cek cok dengan sang istri.
"Keterangan yang kami peroleh, korban sedang ada masalah rumah tangga. Masalah rumah tangga yang seperti apa, sampai saat ini sedang terus kami dalami lagi," pungkasnya. Dwi
Editor : Moch Ilham
