SURABAYAPAGI.COM, Bangkalan - Sebanyak 45 orang calon relawan Sosial SLRT Kabupaten Bangkalan mengikuti assessment tertutup yang diadakan dinas sosial setempat. Assessment dilakukan untuk mengevaluasi kinerja relawan SLRT selama satu tahun.
Dalam penyelenggaraan evaluasi dan assesment relawan sosial SLRT ini, Dinas sosial menggandeng Tenaga Ahli dari Tim Badan Usaha Kepakaran Universitas Brawijaya Malang. Sehingga, evaluasi dan assesment lebih terukur.
Baca Juga: KPU Lantik 90 PPK Untuk Pilkada 2024
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Wibagio Suharta mengatakan, karena kerja relawan didasarkan pada Surat Keputusan (SK) tiap tahun, maka ia mengevaluasi sekaligus mengassesment relawan sosial yang ada selama ini dan aktif di lapangan.
"Tentu ada yang dilanjutkan sebagai relawan Fasilitator Sosial di Kecamatan, ada juga yang tidak bisa lanjut tergantung assessment ini," katanya, Rabu (11/01/2023).
Ia mengungkapkan, ada 45 orang calon relawan yang mengikuti assessment, akan tetapi kebutuhan relawan Fasilitator SLRT di Kecamatan sebanyak 36 relawan.
Baca Juga: Mentan Optimis, Pulau Madura Sumber Kekuatan Swasembada Pangan
Sementara itu, Nur Rois Ahmad selaku Tenaga Ahli dari Tim Badan Usaha Kepakaran Universitas Brawijaya Malang mengatakan, ada dua metode yang digunakan dalam evaluasi dan assessment yakni melalui soal-soal dan wawancara terbuka.
"Karena istilahnya Asesmennt, kita tidak membuka rekrutmen terbuka, jadi lebih kepada mengevaluasi kinerja meskipun ada beberapa yang baru," katanya.
Dalam penerapan assessmentnya, ia menggunakan tes tulis yang berisi soal-soal tentang Perbub SLRT, dan kerja-kerja SLRT dan DTKS yang selama ini mereka kerjakan.
Baca Juga: Mentan Targetkan Produktivitas Tanaman Padi Melalui Pompanisasi saat berkunjung ke Bangkalan
Sementara untuk asesmennt terbuka, para relawan akan diwawancarai tentang komitmen dan tes psikologi.
''cara berkomunikasi, psikologis meraka dan yang paling komitmen karena ini kerja sosial," tutupnya. wah
Editor : Redaksi
