SURABAYAPAGI.com, Karawang - Kepala Desa setempat, Endang Macan Kumbang melaporkan sebanyak ratusan warganya di Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang kecanduan obat terlarang jenis eximer dan tramadol.
Namun, hal yang paling mengkhawatirkan adalah fakta bahwa pelaku menjual obat-obatan terlarang ini kepada berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak SD dan bahkan para lansia.
Baca Juga: Heboh Ceramahnya Dituding Sindir Rhoma Irama, Ning Umi Laila: ‘Namung Salah Paham Mawon’
Usut-punya usut, akhirnya kasus kecanduan obat terlarang tersebut bermula saat ada seorang bandar narkoba yang bebas beroperasi. Si bandar tersebut dikabarkan dengan santainya menjual barang-barang terlarang seperti eximer, dan tramadol.
Mendengar hal itu, Endang segera melakukan investigasi mendalam dan menemukan bahwa laporan tersebut benar adanya. Penangkapan tersebut berhasil mengamankan sejumlah obat-obatan terlarang dari tangan bandar tersebut.
Baca Juga: Kolaborasi dengan BNN, Petugas KAI Daop 8 Surabaya Jalani Tes Narkoba
Sementara modus penjualan awalnya dilakukan dengan menawarkan obat-obatan tersebut secara gratis, dengan klaim bahwa obat-obatan tersebut dapat meningkatkan stamina dan semangat kerja.
"Awalnya modusnya menawarkan gratis. Katanya obat ini bisa jadi doping supaya semangat kerja," ujar Endang, Rabu (09/08/2023).
Baca Juga: Terciduk Edarkan Pil Double L 1.600 Butir, Dua Pemuda di Mojokerto Berhasil Diamankan
Untuk mengatasi masalah ini, Pemdes Mulyajaya telah mengeluarkan peraturan desa (Perdes) nomor 03 tahun 2013 yang melarang segala bentuk perjudian, perilaku zinah, keadaan mabuk, serta konsumsi obat terlarang dan narkotika.
Saat ini, sekitar 150 warga Desa Mulyajaya yang beragam usia mengakui bahwa mereka telah kecanduan obat-obatan terlarang tersebut. Kisah mengerikan ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat dan pemerintah setempat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba yang dapat mengancam masa depan generasi muda hingga kaum lansia. dsy
Editor : Desy Ayu
