Demo Penutupan Tambang Pasir di Lumajang Berakhir Ricuh

surabayapagi.com
Aksi ricuh warga yang bentrok dengan penambang pasir. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Lumajang - Akibat penutupan tambang pasir di Desa Jugosari Candipuro, Lumajang menimbulkan aksi demo oleh puluhan warga yang berkahir ricuh. Warga terlibat baku hantam dengan penambang pasir, selain itu kericuhan tersebut juga dipicu adu mulut antara kedua belah pihak, Selasa (24/11/2020).

Salah satu warga desa Jugosari, Laila menjelaskan sebanyak puluhan warga yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak bapak tersebut menuntut agar aktivitas pertambangan pasir dihentikan karena merusak lingkungan. Sedangkan penambang pasir menolak penutupan.

"Tuntutan warga agar tambang pasir dihentikan karena merusak lingkungan dan juga mendekati pemukiman," ujarnya

Aksi kedua belah pihak antara warga dengan penambang pasir yang berakhir ricuh tersebut terpaksa dibubarkan oleh polisi yang berada di lokasi dengan tembakan peringatan ke udara.

Ricuhnya demo tersebut, dengan cekatan polisi segera mengamankan situasi dan kondisi. Kapolsek Candipuro AKP Sajito kemudian meminta warga dan penambang pasir untuk menahan diri.

Sajito sendiri berjanji akan mengumpulkan warga, penambang pasir, dan pemilik lahan pertambangan untuk bermusyawarah guna menyelesaikan persoalan pertambangan pasir di Desa Jugosari tersebut.

"Kami akan mengundang warga, penambang pasir, dan pemilik lahan pertambangan untuk musyawarah bersama guna mencari solusi dan kesepakatan mengenai persoalan pertambangan pasir di Desa Jugosari ini," kata Sajito.

Setelah suasana kondusif, warga dan penambang pasir akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Polisi meminta penambang untuk menghentikan aktivitas pertambangan pasir untuk sementara waktu hingga ada ksepakatan bersama dengan warga. Dsy9

 

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru