SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Jelang pemeriksaan tambahan Minggu ini, advokat Jeffry Simatupang, kuasa hukum Ferry Irawan, menyebut kliennya bisa balik menyerang Venna Melinda. Kliennya mengantongi beberapa rahasia.
"Kalaupun memang masih ada upaya perdamaian ayo fokus pada upaya prosesnya. Jangan sampai satu dan lainnya saling membongkar aibnya," kata Jeffry Simatupang, belum lama ini.
Baca Juga: Santer Dijodohkan Netizen, Bisma SMASH dan Natasha Rizki Malu-malu Ungkap Hal Ini
"Setelah hasil diskusi saya dengan Pak Ferry ternyata ada rahasia yang disimpan lama. Jadi, Pak Ferry bila tersudutkan lebih parah, dia akan bergerak dan melawan," sambungnya.
Ada Aib Keluarga Venna
Menurutnya, disampaikan Ferry Irawan, ada aib keluarga Venna Melinda yang disimpannya. Kejadian itu terjadi di Bogor.
"Makanya ini Pak Ferry akan menyampaikan soal kasus yang terjadi di Bogor," pungkasnya.
Baca Juga: Curhat Sedih Menikah Tanpa Orang Tua, Putri Isnari Ungkap Perlakuan Mertua Tajir
Saat ini Venna Melinda mengaku beratnya turun hingga 4 kg usai mengalami trauma usai mendapatkan KDRT dari sang suami, Ferry Irawan. Venna akui sempat tak makan dalam waktu yang lama, saat hari pertama usai mendapatkan KDRT.
"4 kg lebih, hampir 12 hari. Tapi yang paling ini, yang bener-bener nggak makan dari yang tanggal 8 itu yang kejadiannya jam 8 sampe jam 6 sore nggak makan," kata Venna Melinda dalam tayangan Rumpi No Secret Trans TV, pada Senin (23/1/2023).
Venna Masih Trauma
Baca Juga: Dihujat Jadi Bridesmaid Pernikahan Mahalini, Aaliyah Massaid: 'Nggak Ngaruh Juga Sih'
Venna juga mengaku kepada Fenny Rose sempat dikhawatirkan oleh polwan. Venna akui saat itu mengalami trauma hingga dirinya terus menangis.
"Sampe ibu Neny dari Kapolresta Kediri yang khawatir aku pingsan. Aku habis visum sendiri, BAP sendiri, nggak makan nggak minum nangis-nangis. Nangisnya tuh dari jam 6 pagi sampe jam 10 malem selesai BAP nonstop, aku sendiri itu jadi masih bisa mikir argumen sedikit tentang macam-macam lah," bebernya.
Saat ini, Ferry Irawan mendekam di tahanan Polda Jawa Timur. Ia terancam pidana 5 tahun penjara atas kasus ini. n erc/rmc
Editor : Moch Ilham
