Petugas hanya Menemukan Sendok, Korek Api dll
SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Tim gabungan yang terdiri dari BNN, Lapas, TNI dan Polri, Selasa (28/2/2023) malam menggelar razia di setiap kamar tahanan yang ada di Lapas Kelas IIB Lamongan.
Razia ini digelar seperti disampaikan oleh Makhrus, Kepala Lapas Lamongan dalam upaya mengakselerasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan Zero Halinar (HP, Pungli, Narkoba) di lingkungan tahanan.
Hanya saja, razia yang mendatangkan 90 personil gabungan tersebut, tidak ditemukan satupun jenis narkoba yang ada di kamar para napi. Padahal mayoritas napi penghuni Lapas 70 persen adalah napi narkoba. Petugas hanya mendapatkan beberapa barang tidak tidak berharga, seperti sendok dan senjata tajam. Selain itu dalam temuanya didapatkan remi, domino, alat potong kuku, dan korek api.
Razia sendiri dengan penekananya untuk meminimalisir peredaran narkoba di dalam Lapas dan juga mengoperasi apabila ketahuan yang melakukan pungli hingga yang membawa obat - obatan terlarang.
Baca Juga: Pinkan Mambo Suka Bicara Ngelantur, Netizen: ''Perlu di Cek BNN Nih...''
"Hari ini pasukan gabungan yang terdiri dari TNI,Polri, BNN dan Lapas menggelar inspeksi dalam rangka akselerasi P4GN dan Zero Halinar. Hasilnya menemukan sendok, sajam, Remi , alat potong kuku dan korek api," ujar Kalapas.
Kepala BNN Gresik Kartono mengungkapkan, kalau dirinya terus berupaya untuk meningkatkan sinergitas, salah satunya dengan menggelar razia. Soal banyaknya penghuni Lapas dari Narkoba ini memang menjadi perhatiannya, namun dalam razia ini nihil temuan barang-barang terlarang seperti narkoba.
Baca Juga: Difitnah Pakai Narkoba, Mita The Virgin: 'Lu Gue Polisiin Mau Kagak?'
Dengan hasil ini, bisa ditarik kesimpulan kalau di Lapas Lamongan bersih Narkoba. "BNN , Kapolri dan semuanya berupaya semaksimal mungkin untuk para napi dapat pulihkan kembali. Pemakai tidak akan sembuh, maka rehabilitasi menjadi hal utama dan sesuai assesemen program nasional yang kita jalankan sesuai visi presiden," imbuhnya.
Dia menilai, jika Narkoba masuk dalam kategori perang proxy war. Sebab, masuknya obat obatan ini dapat merusak generasi yang sebenarnya nantinya bangsa ini dapat bonus demografi. "Untuk itu, langkah kami tetap memaksimalkan sosialisasi pencegahan ke sekolah - sekolah dan melakukan pendekatan - pendekatan ke segala lini masyarakat dengan membentuk relawan," terangnya.
Sebagai informasi saat ini, Total penghuni Lapas II B Lamongan ini sudah mencapai 619 dengan rincian Laki - laki 603 dan Perempuan 16. Napi Narkoba masih menghuni dari 70 % nya. Sementara 30 % nya dari kejahatan umum. jir
Editor : Moch Ilham
