SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur (Jatim) mendorong seluruh pengusaha di Jawa Timur untuk menyediakan fasilitas pelatih khusus pelajar dan mahasiswa magang. Hal tersebut bertujuan untuk mencetak lulusan sesuai kebutuhan industri.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengungkapkan bahwa berdasaekan hasil evaluasi sementara, mayoritas pengusaha masih belum siap menerima pelajar maupun mahasiswa magang secara sepenuhnya.
Baca Juga: Jelang Tahun Politik, Mendag Zulhas Minta Pengusaha Tetap Tenang
“Beberapa teman pengusaha, industri besar dan menengah, masih belum memahami apa manfaatnya menerima pemagangan dari adik-adik SMK dan perguruan tinggi,” kata Adik dilansir dari suarasurabaya.net, Jum’at (14/4/2023).
Adik mengatakan, baru 25 persen di antara tiga ribuan pengusaha di Jawa Timur yang siap mendidik penuh anak magang dengan memiliki pelatih khusus.
Ia menyatakan bahwa Kadin Jatim akan memfasilitasi pelatih tempat kerja di tiap industri. Sementara terkait kurikulumnya akan diselaraskan dengan yang ada di sekolah.
Baca Juga: Rusia Jalin Komitmen Perdagangan dengan Jatim
“Supaya nanti ketika menerima adik magang mulai masuk sampai enam bulan betul-betul ada kurikulum industri dan sekolah diharmonisasi. Ini yang perlu kita membuat suatu gerakan itu. Karena ini sudah tidak bisa dilakukan dengan kegiatan atau program biasa-biasa saja,” terangnya.
Menurutnya, upaya tersebut perlu dilakukan agar memperluas wawasan pelajar dan mahasiswa tentang dunia usaha. Bahkan dalan jangka panjang mampu mencetak keinginan untuk berwirausaha.
“Itu juga tanggung jawab moril kita. Karena, jumlah di Indonesia, masih terbatas 3,5-3,8 persen dari total penduduk. Di negara lain 7-10 persen. Seharusnya negara maju bisa 10 persen minimal,” ujarnya.
Baca Juga: Kadin Jatim Gandeng Gubernur Narathiwat Kembangkan Produksi Durian
Guna mengejar ketertinggalan, Kadin Jatim menggandeng pihak Media sebagai sarana sosialisasi pada banyak pihak terutama pengusaha. Sehinga diharapkan langkah yang sudah dilakukan sejak 2016 itu bisa semakin masif.
“Sosialisasi kurang kuat, cuma di antara asosiasi. Perlu media, supaya memasifkan sosialisasi ini. Sehingga, banyak teman pengusaha mendengar dan mengerti manfaat menerima teman-teman magang. Karena magang kalau dimanage dengan benar, ada pelatih tempat kerja, akan sangat bermanfaat,” pungkasnya. sb
Editor : Redaksi
