SURABAYAPAGI.com, Bali - Insiden mengerikan baru saja terjadi pada turis asal Amerika Serikat bernama Beth Bogar dari New Hampshire saat berkunjung ke Bali. Pasalnya saat dirinya berpose bersama gajah disana, justru lengannya digigit hingga mengalami patah.
Saat itu, dirinya bersama suaminya mengunjungi Mason Elephant Park & Lodge di Ubud pekan lalu. Beth menceritakan kalau gajah menggigit saat dia berdiri di sampingnya mengikuti instruksi pelatih.
Baca Juga: Urusan Cuan, 3 Warga Ukrania-Rusia Berkolaborasi
"Ketika saya bersama pelatih saya, kami berbicara saat saya menunggang kuda, dan dia berkata bahwa dia telah bersama gajah selama 24 tahun," ujar Beth, dikutip Jumat (12/05/2023).
Beth tidak mengetahui sejauh mana cederanya hingga beberapa jam kemudian dirinya mengaku dibawa ke kantor resor di mana dia diberi es untuk membantu rasa sakitnya.
Tapi ketika lengannya mulai membengkak, dia dilarikan ke rumah sakit lebih dari satu jam untuk menjalani operasi darurat. Dokter memasangkan plat dan sekrup untuk menyatukan kembali lengannya.
Bermula ketika dirinya berpose bersama gajah tersebut, Beth tak menyadari seberapa dekatnya dengan gajah tersebut, namun tiba-tiba lengannya tersedot dalam mulut hewan mamalia itu.
Baca Juga: Ruangan Clandestine Laboratorium Narkoba Buatan 3 WNA di Bali, Kokoh bak Pabrik Besar
"Dia tahu gajah ini. Saya hanya merasa seolah-olah dia membimbing saya dan dia membiarkan lengan saya terlalu dekat dengan mulutnya dan saya tidak tahu seberapa dekat itu," tutur Beth.
"Saya tidak bisa melepaskan tangan saya, saya hanya bisa mendengar suara retakan, dan saya mulai panik," lanjutnya.
Diketahui, akibat insiden tersebut Beth mendapatkan tagihan medis sebesar USD 10.000 atau kisaran Rp 147 juta. Bath mengungkap dalam emailnya pihak resort mau menanggung setengah tagihan.
Baca Juga: OXO The Residence, Vila Mewah di Bali Harga Mulai Rp 7,5 Miliar
"(Mereka) selama ini meyakinkan kami bahwa jangan khawatir, kami punya asuransi. Kami dapat menangani situasi ini. Kami akan menjagamu," kata suaminya Les kepada stasiun TV.
Sementara itu, Beth mengatakan bahwa dia tahu resikonya ketika memasuki taman dan tidak menyalahkan gajah - dia hanya melakukan apa yang telah dilakukan ratusan turis sebelumnya dan di bawah pengawasan pelatih gajah.
"Saya hanya berharap mereka (resor) bisa sedikit lebih membantu," katanya. "Dalam sepersekian detik, seluruh perjalanan Anda benar-benar dapat berubah, dan bukan hanya perjalanan Anda tetapi hidup Anda benar-benar dapat berubah," tutupnya. dsy/inet
Editor : Desy Ayu
