SURABAYAPAGI.COM, Jember – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember tengah berupaya mengantisipasi dampak fenomena El Nino terhadap laju inflasi. Pasalnya, harga cabai dan beras terpantau mulai naik di Kabupaten Jember.
Salah satu langkah yang dilakukan Pemkab yakni dengan menggelar rapat koordinasi bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) plus di Kabupaten Jember. Bupati Jember, Hendy Siswanto, bersama jajaran terkait melakukan program Sinergi dan Kolaborasi Mingguan setiap Rabo (Si Rambo) di Kantor DPRD Jember, Rabu (16/8/2023).
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan ke Jember Naik Selama Libur Lebaran 2024
“Minggu ini, ada dua komoditas yang mengalami kenaikan, yakni, cabai dan beras. Meski begitu, masih terkendali. Kami akan terus melakukan langkah strategis untuk terus melaksanakan langkah pengendalian agar tidak terjadi kenaikkan harga yang signifikan,” kata Hendy, Rabu (16/8/2023).
Langkah strategis itu juga termasuk antisipasi terhadap inflasi akibat fenomena alam El Nino. Hendy mengingatkan, fenomena El-Nino bulan ini mulai muncul lagi.
“Fenomena El-Nino pada bulan ini mulai muncul lagi. Oleh karena itu, kita perlu mengantisipasi guna mencegah meluasnya fenomena ini,” ujarnya.
Selain itu, rapat kali ini juga dimanfaatkan untuk berkoordinasi terkait stok bapokting (bahan pokok penting) yang ada di Jember. Ia meminta komoditas bapokting menjadi perhatian semua pemangku kepentingan.
Baca Juga: Pemkab Jember Gelar Apel Siaga Gerakan Pangan Murah
“Kebutuhan bapokting juga perlu perhatian. Tujuannya, agar tidak sampai terjadi kekurangan pasokan pangan,” tuturnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kabupaten Jember itu ingin perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-78 menjadi momentum perbaikan kondisi perekonomian di Jember.
“Namun, yang tak kalah penting, kita perlu perlu menekan berbagai hal yang mengakibatkan terjadinya inflasi,” tegasnya.
Baca Juga: Puluhan Warga di Jember Diduga Keracunan Takjil Massal yang Dibagi-bagikan di Jalan
Di samping itu, pihaknya juga akan terus melakukan langkah strategis pengendalian agar tidak terjadi kenaikkan harga yang signifikan.
Keinginan perbaikan ekonomi tersebut dinilai tak berlebihan, mengingat kondisi inflasi di Jember kian melandai sejak Mei lalu. Setelah mengalami inflasi bulanan 0,24 persen pada Mei 2023, inflasi bulanan di Jember pada Juni turun menjadi 0,14 persen dan 0,11 persen pada Juli 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mengungkapkan, inflasi di Jember pada Juli lalu disebabkan perubahan kenaikan harga yang terjadi pada sebagian besar kelompok pengeluaran. Namun, inflasi dapat ditekan dengan penurunan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. je-01/cha
Editor : Redaksi
