SURABAYAPAGI.COM, Tokyo - Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Minoru Kihara menyampaikan rencana untuk mempercepat pembelian rudal Tomahawk dari Amerika Serikat (AS). Adapun pembelian ini akan menggunakan anggaran tahun 2025.
Kihara menyampaikan rencana ini saat bertemu Lloyd Austin yang merupakan mitranya dari AS di Washington DC.
Baca Juga: Sri Mulyani Mengatakan Tekanan Ekonomi Global Dipicu oleh AS dan China
Pada awalnya Jepang berencana untuk membeli 400 rudal Tomahawk Block V, namun rencana tersebut berubah menjadi hanya 200 rudal dengan menggunakan anggaran tahun fiskal 2025.
“Upaya untuk secara sepihak mengubah status quo dengan kekerasan tidak boleh ditoleransi di kawasan mana pun, termasuk Indo-Pasifik, dan kita perlu memperkuat kemampuan pencegahan dan respons pasukan sekutu,” kata Kihara.
Jepang memutuskan untuk memperkuat kemampuan serangan balik jika diserang pada tahun lalu terkait meningkatnya ancaman dari China dan Korea Utara.
Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat Seret Google ke Meja Hijau Karena Diduga Monopoli Pasar
Untuk itu Jepang meningkatkan belanja pertahanan secara signifikan. Bahkan partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal, mempertimbangkan untuk mengamandemen UU yang dibuat pasca-Perang Dunia II.
Jika hal tersebut terwujud, Jepang bisa meningkatkan status Pasukan Bela Dirinya, tak hanya bertahan namun menyerang.
Baca Juga: Dua Diplomat AS Diusir Pemerintah Rusia, Diduga Terlibat Aktivitas Ilegal
Sementara itu Austin menegaskan komitmen AS yang tak tergoyahkan untuk membela Jepang serta mendukung keinginan sekutunya itu untuk meningkatkan kemampuan militernya.
“Postur kekuatan kita menjadi lebih fleksibel, lebih mobile, dan lebih tangguh,” kata Austin. ac
Editor : Redaksi
