SURABAYAPAGI.com, Palestina - Konflik Palestina dengan Israel kian memanas. Bahkan warga Palestina dan sekutunya sejak dulu sudah kerap menggunakan buah semangka sebagai simbol perlawanan.
Hal tersebut dikarenakan, warna merah, hijau, putih, dan hitam semangka kerap digunakan dalam karya seni dan emoji oleh warga Palestina dan sekutunya, yang digunakan untuk memprotes Israel.
Baca Juga: Rilis Produk Baru, Alva Motor Listrik Tanah Air Dibanderol Rp 20 Jutaan
Banyaknya postingan di sosial media (sosmed) mengenai buah semangka kini menjadi viral dan trending topik warganet. Sementara itu, penggunaan semangka sebagai simbol Palestina bukanlah hal baru. Ini pertama kali muncul pada 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat dan Gaza serta mencaplok Yerusalem Timur.
Warga Palestina mulai menggunakan semangka karena, ketika diiris, buah tersebut menampilkan warna patriotik bendera Palestina dengan daging semangka berwarna merah, bijinya berwarna hitam, kulitnya berwarna putih, dan kulit luarnya berwarna hijau.
Hingga saat ini, platform media sosial secara aktif memberlakukan shadowban untuk menyensor akun atau mengurangi jangkauan postingan dan konten tertentu terkait Palestina.
Untuk mengatasi blokade informasi X ini, pengguna Instagram dan Facebook sudah mulai menggunakan emoji semangka di nama pengguna, cerita, dan postingan mereka yang menggantikan Palestina.
Baca Juga: Jutaan Ubur-ubur Serbu Pantai Probolinggo, Wisatawan Santuy Berenang
Sara Jamil, dosen Indus Valley School dan desainer grafis, mengalami hal serupa. “Akun Instagram saya terus terkena shadowban, yang membuat saya marah dan frustasi,” katanya, Kamis (02/11/2023).
Dalam upayanya melakukan sesuatu, Jamil membuat karya seni seputar simbol perlawanan dan mempostingnya di Instagram. Tidak mengherankan, itu mendapat ribuan penayangan. Kali ini simbol tersebut pun kembali ramai diunggah warganet.
“Orang-orang akan selalu menemukan cara untuk mengekspresikan diri, duduk sejauh ini, mereka tidak bisa berbuat banyak. Oleh karena itu, mereka menghubungkan masalah ini melalui tindakan kecil seperti ini,” tambah sang desainer.
Baca Juga: Soal Wacana Aturan Jual Beli Bus Bekas, Kemenhub Bakal Tindak Tegas Lagi
Media sosial adalah medan pertempuran saat ini, dengan banyak orang yang mencoba memperjuangkan Palestina secara online. Menyebarkan kesadaran dan menjaga gerakan ini tetap hidup dengan cara terbaik yang mereka tahu bagaimana mereka juga telah mengadopsi semangka sebagai simbol harapan bagi Palestina.
Disisi lain, saat ini, Israel tidak lagi melarang bendera Palestina berdasarkan hukum. Meski begitu, para pemimpin terkemuka Israel telah menyatakan penolakannya terhadap pengibaran bendera tersebut dalam suasana protes.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut kehadiran bendera pada protes sebagai “hasutan”. Jadi, meski bendera Palestina diperbolehkan secara hukum, terkadang orang-orang yang membicarakan Palestina sering menggunakan simbol semangka untuk menghindari sensor atau diberi label yang salah. pls-01/dsy
Editor : Desy Ayu
