SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Dalam peningkatan pelayanan terhadap masyarakat Pemerintah Kota Kediri melakukan rehabilitasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Rehabilitasi ini tak lain untuk meningkatkan kebutuhan daging yang aman dikonsumsi.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota kediri, Pemkot Kediri menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 juta.
Baca Juga: Pemkab Ponorogo Harap RPH Jetis Bisa Kembali Beroperasi
Kepala DPUPR Kota Kediri Endang Kartikasari melalui Kabid Cipta Karya Shanty Wijayanti mengatakan rehabilitasi RPH Kota Kediri dilakukan karena adanya beberapa bagian yang perlu perbaikan.
“Jika dulu pemotongan hanya pada satu sisi, nantinya akan ada dua sisi. Nantinya akan ada pemisahan pemotongan hewan antara sapi dan babi, perbaikan pagar dan tempat yang sudah rusak,” kata Shanty Wijayanti, Selasa (21/11/2023).
Baca Juga: Retribusi Pemotongan Hewan Kurban di RPH Blitar Digratiskan Saat Idul Adha
Lebih lanjut Shanty, ada beberapa hal yang menjadi harapan dari rehabilitasi RPH Pojok ini, yakni sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat dengan perbaikan fasilitas, meningkatkan produk daging sesuai standar Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH).
“Harapannya bangunan rumah pemotongan hewan milik pemkot kediri ini yang dulunya kurang layak dari mulai sanitasi lantai , gantungan untuk menguliti hewan yang habis disembelih menjadi layak. Saat ini rehabilitasi sedang berjalan, dan ditargetkan selesai pada desember mendatang,” terangnya.
RPH milik Pemerintah Kota Kediri ini sempat diprotes warga karena limbah yang menyengat, namun dengan pengelolaan limbah yang cukup bagus dari Pemkot Kediri justru menjadi bahan pupuk organik yang memberikan berkah.Limbah yang menjadi bahan pupuk ini berupa rumen sapi yang biasanya dibuang begitu saja. Sekarang rumen dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Diharapkan setelah pengelolaan limbah yang bagus dan rehabilitasi sarana dan prasarana yang ada menjadikan Pangan asal ternak yang disembelih di RPH Pojok ini aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Can
Editor : Moch Ilham
