Proyek JUT di Jombang Disinyalir Tak Sesuai Spek

surabayapagi.com
JUT Desa Gedongombo, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang diduga menyalahi aturan. SP/Arief

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Proyek pembangunan jalan usaha tani (JUT) rabat beton di Desa Gedongombo, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang diduga menyalahi aturan.

JUT yang digelontorkan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang dari dana alokasi khusus (DAK) 2021 sebesar Rp 200 juta itu baru selesai dikerjakan pada awal tahun 2022. 

Baca juga: Upacara Hardiknas di Jombang, Belasan Peserta Bertumbangan: Kelamaan ‘Dijemur’

Menurut salah seorang warga yang namanya enggan disebutkan mengatakan, jika JUT tersebut disinyalir tidak sesuai spesifikasi.

"Dari kualitas material diduga tidak sesuai spesifikasi. Ketebalan rabat beton juga patut diduga, karena hanya sekitar 20 sentimeter. Sedangkan JUT di wilayah lain ketebalan mencapai 40 sentimeter," kata dia sembari mewanti-wanti namanya tidak diungkapkan.

Selain itu pada bagian bibir jalan rabat beton tidak diberi tanah urug, sehingga JUT rawan crack pada saat digunakan menerima beban berat. 

"Hingga sekarang belum ada urugan tanah pada berem jalan rabat beton JUT itu. Juga JUT rabat beton yang baru dicor di atas rabat beton lama, apakah ini untuk menambah ketebalan saya juga kurang tahu maksudnya," tandasnya.

 

Baca juga: Panen Raya Berakhir: Petani di Jombang Nangis, Harga Gabah Anjlok

Papan informasi proyek JUT juga dinilai kurang lengkap, yang ada hanya tertulis besaran anggaran, tanpa menyebutkan panjang jalan rabat beton.

"Panjang JUT-nya berapa juga gak ada informasi di papan proyek. Hanya anggaran Rp 200 juta dari DAK 2021. Inikan nanti malah menjadikan pertanyaan, rawan dimanipulasi," tegasnya.

Kepala Desa Gedangombo, Lasiman mengatakan jika JUT rabat beton yang menggunakan anggaran DAK 2021 sebesar Rp 200 juta sudah sesuai spesifikasi RAB. 

"Sudah sesuai spesifikasi dan RAB, panjangnya 301,5 meter. Ini jalan baru, awalnya masih tanah," tuturnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (7/2/2022). 

Baca juga: Harga Gula di Pasar Tradisional Jombang Tembus Rp 18.500 per Kg

Sementara belum adanya tanah urug pada berem, pihak TPK sudah berkoordinasi dengan kepala dusun Kalimati serta Sukoanyar untuk menggelar kerja bakti pengurugan tanah guna menghindari crack pada rabat beton. 

"Sebagian sudah diberi tanah urug oleh warga. Lainnya belum, nanti akan dikasih," kata Lasiman. 

Ditegaskannya, ia akan mengganti papan informasi yang lama. Lantaran, belum dicantumkan keterangan panjang JUT.  Arief

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru