Keluarga Besar dan Santri Antar Gus Im ke Peristirahatan Terakhir

surabayapagi.com
Jenazah KH Hasyim Wahid atau Gus Im sebelum disalatkan. SP/M. Yusuf

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Jenazah KH Hasyim Wahid atau Gus Im, adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tiba di Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sekitar pukul 18.30 WIB.

Cucu dari KH M Hasyim Asyari tersebut, diberangkatkan dari Jakarta ke Jombang melalui jalur darat menggunakan mobil ambulan. Keluarga dan kerabat serta para santri menyambut jenazah putra ke enam pasangan Kiai Wahid Hasyim dengan Nyai Sholihah Munawwaroh.

Baca juga: Harga Gula di Pasar Tradisional Jombang Tembus Rp 18.500 per Kg

Selain itu, para kiai, tokoh agama dan sejumlah pejabat pemerintahan juga hadir dalam prosesi pemakaman Gus Im. Terlihat juga putri Almarhum Gus Dur, yakni Zanuba Ariffah Chofsoh (Yenny Wahid), Lily Wahid, dan Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Lukman Hakim (Gus Kikin).

Dalam sambutan sebelum jenazah disalatkan, kakak kandung Almarhum Gus Im, Nyai Lily Chadijah Wahid menyampaikan permintaan maaf dari pihak keluarga kepada masyarakat.

"Dari keluarga Denanyar dan Jakarta, saya ucapkan terima kasih dan minta maaf. Maaf bila almarhum ada salah dan khilaf," ujarnya, Sabtu (01/8/2020).

Usai sambutan, kemudian Jenazah Gus Im dihantarkan kedalam Masjid Ponpes Mamba'ul Ma'arif untuk disalatkan. Salat jenazah di imami oleh KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim.

Setelah salat selesai, prosesi pemakaman Gus Im di komplek makam ponpes yang berada disamping masjid dimulai pada pukul 20.00 WIB.

Putra sulung Almarhum KH Hasyim Wahid, Gus Abdul Aziz Wahid menuturkan, bahwa abahnya merupakan sosok yang independen, mandiri, zuhud dan berprinsip.

Baca juga: Gedung Bekas Apotek Disulap Jadi Toko Pusat Oleh-oleh Khas Jombang

"Sangat teguh prinsipnya itu, bahkan kadang-kadang diatas batas toleransi orang pada umumnya. Keras sekali terhadap teman, terhadap anak pun begitu. Di lain pihak, beliau juga orang yang humoris, romantis dan berwawasan luas," tuturnya.

Gus Aziz memaparkan, bahwa beliau bukan orang yang misterius. Beliau memang orang yang tidak ingin dikenang sebagai figur yang "manggung". Dalam arti, beliau bekerja tanpa perlu diketahui dan tanpa pamrih.

"Insya Allah begitu. Ya Mohon doanya, mudah-mudahan husnul khotimah, mudah-mudahan amal salehnya diterima, dilipatgandakan pahalanya, dimaafkan kekhilafannya, dimaafkan segala kesalahannya," paparnya.

Dalam kesempatan ini, Gus Aziz juga memohon maaf kepada banyak pihak, yang kadang beliau dengan senda guraunya begitu nyeleneh atau prinsipmya yang begitu tegas sehingga membuat pihak-pihak ada yang tersinggung.

Baca juga: Selip Ban, Truk Muat Kaleng Tabrak Pembatas Jalan Tol Jombang

"Ya mohon dimaafkan, dibukakan pintu maaf seluas-luasnya. Mohon didoakan semoga beliau husnul khotimah dan ahlul jannah," pungkasnya.

Hadir dalam prosesi pemakaman Gus Im yakni Mentri Desa, PDTT RI, Gubernur bersama Forkopimda Provinsi Jawa Timur, Bupati Jombang dan jajaran forkopimda serta perwakilan OPD.

Hadir pula KH Abdul Salam Shohib (Pengasuh Ponpes Mambaul Ma'arif), KH Salmanudin Yazid (Ketua PCNU Jombang), KH Zaimuddin As'ad (Pengasuh PP Darul Ulum Jombang), KH Hasib Wahab (Pengasuh PP Bahrul Ulum Tambakberas Jombang).

KH Abdul Hakim Mahfudz (Pengasuh PP Tebu Ireng Jombang), KH Masduqi Abdurrahman (Pengasuh PP Roudotu Tahfidzul Qur'an Perak Jombang), KH Agus Ali Mashuri (Pengasuh PP Bumi Shalawat Sidoarjo).  suf

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru