Kementan Sebut Petani Milenial Tembus 221 Ribu Orang

surabayapagi.com
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi. Foto: BPPSDMP Kementan.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kementerian Pertanian mengungkapkan bahwa jumlah petani milenial di Indonesia saat ini telah mencapai 221.721 orang. Pemerintah pusat mendampingi secara intensif para petani tersebut  agar konsisten dalam menjalani usaha yang ditekuni dan menjadi regenerasi petani di Indonesia.

Hal itu disampaikan pleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada acara Konferensi Pers Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian tahun 2022 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Rabu (14/12/2022).

"Alhamdulillah, dua tahun lalu, Bapak Jokowi sudah mengukuhkan 2 ribu petani milenial di seluruh Indonesia. Sekarang, kita sudah menggarap petani milenial di seluruh Indonesia  221.721 orang," kata Dedi.

Dari total jumlah petani tersebut, lanjut Dedi, setidaknya terdapat 38.799 petani milenial yang sudah mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total nilai lebih dari Rp 2,2 triliun.

Selain itu, Kementan juga telah memberikan pelatihan entrepreneur sebanyak 22 juta petani, 4.069.112 orang di antaranya telah mampu mengakses KUR dengan jumlah outstanding KUR senilai Rp 66 triliun.

"Ini menjadi ukuran bahwa petani kita serius membangun wirausaha. Kalau dia sudah meminjam KUR berarti dia sudah serius membangun wirausahanya. Kenapa? Kredit itu harus dikembalikan, sehingga usahanya berkembang," tuturnya.

Dedi menjelaskan, Kementan pada pemerintahan kali ini menargetkan pemberdayaan 2,5 juta petani milenial hingga 2024 mendatang. Target tersebut sudah tercapai sebab hingga saat ini Kementan telah menjamah sedikitnya sekitar 9,9 juta petani milenial di Indonesia.

Maka dari itu, para petani muda tersebut mendapatkan pendampingan secara intensif dan terus didorong untuk memanfaatkan fasilitas KUR agar skala bisnis bisa terus berkembang.

"Kita harus memiliki petani milenial yang profesional, mandiri, dan berdaya saing. Salah satu kriterianya yang sudah mendapatkan KUR, itu tandanya dia sudah menjadi wirausaha," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Dedi pun berpesan agar petani milenial saat ini tidak hanya fokus pada penanaman dan budidaya pertanian. Pasalnya, tanpa perhitungan akses pasar yang tepat, hasil panen berpotensi tidak terserap dan menimbulkan kerugian yang berujung pada turunnya minat usaha pertanian.

"Jangan hanya tanam, tanam, tanam. Begitu jual nanti bingung. Pola pikir petani harus diubah, tentukan dulu pasar, pastikan pasar, baru main di on farm," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru